Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ramai di Baliho Sepi di Hati Rakyat

3 Agustus 2021   07:49 Diperbarui: 3 Agustus 2021   07:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini di kita sering melihat baliho Puan Maharani yang dipasang di tempat-tempat strategis di berbagai daerah. Pada baliho-baliho itu terpampang foto Puan Maharani ditambah kalimat-kalimat yang bermacam-macam seperti: Jaga Iman, Jaga Imun. Insyallah Aman, Amin.

Indonesia Sehat, Indonesia Kuat.
Kepak Sayap kebhinekaanmu.

Di zaman pandemi ini siapa akan memperdulikan baliho.
Orang akan memperdulikan makan, yang terancam karena  terkena imbas langsung pandemi.
Kita curiga ini targetnya Pilpres 2024.

Walaupun ini dibantah oleh politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, tetapi memasang baliho di banyak tempat perlu dipertanyakan.

Walaupun di baliho tersebut berisi himbauan untuk penanganan Covid-19, tapi masyarakat tidak perlu himbauan, tapi masyarakat  perlu makan.

Alangkah mulianya kalau biaya untuk baliho itu, diberikan kepada masyarakat yang terkena langsung dampak dampak pandemi.

Kalau untuk membuat dan mendirikan satu baliho memakan biaya 5 juta rupiah, maka 10ribu titik di seluruh  akan menelan biaya 50 milyar rupiah. Suatu nilai yang sangat besar bagi masyarakat miskin yang terimbas langsung pandemi.

Pasti bagi masyarakat akan lebih berguna dari pada melihat dan membaca himbauan di baliho.
Karena masyarakat perlu makan, bukan baliho.
Jangan balihonya yang ramai, tapi sepi di hati rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun