Saat ini di kita sering melihat baliho Puan Maharani yang dipasang di tempat-tempat strategis di berbagai daerah. Pada baliho-baliho itu terpampang foto Puan Maharani ditambah kalimat-kalimat yang bermacam-macam seperti: Jaga Iman, Jaga Imun. Insyallah Aman, Amin.
Indonesia Sehat, Indonesia Kuat.
Kepak Sayap kebhinekaanmu.
Di zaman pandemi ini siapa akan memperdulikan baliho.
Orang akan memperdulikan makan, yang terancam karena  terkena imbas langsung pandemi.
Kita curiga ini targetnya Pilpres 2024.
Walaupun ini dibantah oleh politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, tetapi memasang baliho di banyak tempat perlu dipertanyakan.
Walaupun di baliho tersebut berisi himbauan untuk penanganan Covid-19, tapi masyarakat tidak perlu himbauan, tapi masyarakat  perlu makan.
Alangkah mulianya kalau biaya untuk baliho itu, diberikan kepada masyarakat yang terkena langsung dampak dampak pandemi.
Kalau untuk membuat dan mendirikan satu baliho memakan biaya 5 juta rupiah, maka 10ribu titik di seluruh  akan menelan biaya 50 milyar rupiah. Suatu nilai yang sangat besar bagi masyarakat miskin yang terimbas langsung pandemi.
Pasti bagi masyarakat akan lebih berguna dari pada melihat dan membaca himbauan di baliho.
Karena masyarakat perlu makan, bukan baliho.
Jangan balihonya yang ramai, tapi sepi di hati rakyat.