Mohon tunggu...
Nur Fadhila Desy Ramadhani
Nur Fadhila Desy Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM: 21107030028

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk, Liburan sambil Belajar Sejarah di Taman Sari Yogyakarta

14 Juni 2022   15:00 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:04 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Sari Yogyakarta (cr. wikipedia)

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyimpan banyak sekali sejarah. Tak hanya wisata alamnya namun juga banyak wisata sejarah. Banyak peninggalan sejarah yang masih di lestaraikan di Kota Pelajar ini. Jika kamu ke Yogyakarta belum afdol jika belum mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dan mengunjungi Keraton Yogyakarta juga belum lengkap jika belum singgah ke Taman Sari Yogyakarta.

Taman Sari Yogyakarta dulunya adalah taman air milik Keraton Yogyakarta. Dan saat ini, kamu bisa melihat bagunan yang masih berdiri gagah. Taman Sari Yogyakarta merupakan cagar budaya warisan Keraton Yogyakarta, di bangun pada masa pemerintahan Sri Sultan HB I, pada tahun 1758. Dulunya Taman Sari digunakan sebagai taman atau kolam air, tempat untuk beristirahat untuk Sultan beserta Keluarga.

Taman Sari Yogyakarta lokasinya berada sekitar 300 meter sebelah barat Keraton Yogyakarta, tepatnya di Jl. Taman Sari No. 42, Kadipaten, Kraton, Yogyakarta, DI Yogyakarta, 55132. Harga tiket masuk Taman Sari Yogyakarta per orang dikenai Rp 5.000 untuk wisatawan lokal dan untuk wisatawan mancanegara Rp 15.000. Jika kamu membawa kamera selain smartphone, maka kamu harus membayar Rp 3.000. Kamu bisa mengunjungi Taman Sari mulai dari pukul 09.00 sampai 15.00. di Taman Sari Yogyakarta juga bisa di gunakan sebagai foto prewedding maupun foto sesion, untuk tiket masuknya akan dikenai biaya sebesar Rp 250.000 untuk foto prewedding dan Rp 150.000 untuk foto sesion. Sedangkan untuk tiket wisatawan mancanegara yang ingin melakukan foto sesion maupun foto prewedding akan di kenai Rp 500.000.

Taman Sari Yogyakarta yang bisa kamu lihat saat ini sudah tidak lagi utuh. Namun sisa -- sisa bangunan istana air ini masih berdiri dengan gagah dan kamu juga bisa mempelajri sejarah yang ada di Taman Sari Yogyakarta. Jika kamu ingin tahu lebih banyak seputar sejarah Taman Sari Yogyakarta bisa menggunakan jasa guide atau pemandu, dan untuk tarif pemandu sendiri dikenai Rp 50.000 per orang.

Dulunya, Taman Sari Yogyakata terdiri dari 57 bangunan dan memiliki luas lebih dari 10 hektare. Terdiri dari gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Istana air ini terdiri dari 4 bagian, bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian kedua adalah pemandian Umbul Binangun, bagian ketiga adalah Pasar Ledok Sari dan Kolam Garjitawati. Dan bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan. Dari 4 bagian ini yang masih utuh hanya satu yaitu pemandian Umbul Binangun.

Bagian Pulau kenanga yang terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Cemeti, Sumur Gumulih dan lorong-lorong yang berada dibawah tanah. Pulau Cemeti atau Pulau Kenanga adalah bangunan tinggi yang digunakan untuk tempat beristirahat dan dipakai untuk tempat pengintaian. Bangunan ini satu-satunya yang akan terlihat jika kanal air dibuka dan air akan memenuhi kawasan Pulau Kenanga. Jika dilihat dari atas, bangunan ini menyerupai bunga teratai yang berada ditengah kolam yang cukup besar.

Keindahan Taman Sari Yogyakarta salah satunya yaitu kolam air yang di kelilingi banteng atau Umbul Binangun, pada zaman dahulu Taman Sari di pergunakan untuk mandi para istri -- istri Sultan HB X. Saat memasuki gapura Taman Sari akan di suguhkan bangunan yang berhiaskan berbagai ornamen berbentuk bunga dan sayap burung, dulu tempat ini merupakan tempat pemberhentian kereta kencana sultan dan keluarganya, gapura ini di sebut dengan Gapura Agung. 

Terdapat gapura lainnya yang sangat kokoh dan memiliki simbol tertentu, diantarannya Gapura Panggung dan Gapura Kenongo. Gapura Kenongo adalah gapura tertinggi di Taman Sari Yogyakarta, ruang ini secara dulu khusus berguna sebagai tempat bersantap raja. Namun sekarang gedung ini sering menjadi area menikmati sunset dan seluruh bagian taman. Sedangkan Gapura Panggung adalah gapura yang terdapat relief ular di sekelilingnya. Gapura ini menjadi spot foto yang instagramable. Bangunan ini bertingkat dua yang berfungsi sebagai gerbang masuk utama memasuki kompleks istana.

Di Taman Sari Yogyakarta terdapat kolam pemandian, terdapat tiga buah kolam dengan nama dan fungsi yang berdeda -- beda, Umbul Pamucar merupakan tempat pemandian para selir raja, Umbul Kawitan untuk putri -- putri raja dan Umbul Panguras yang tempatnya terpisah merupakan kolam untuk raja. Umbul Pamucar dan Umbul Kawitan letaknya di dekat pintu gerbang. Menurut cerita, selir-selir raja yang sedang berada di Umbul Pamuncar akan diamati oleh raja dari sebuah menara yang letaknya berada dekat dengan Umbul Pamucar. Kemudian raja akan melemparkan bunga kantil kea rah Umbul Pamuncar, dan siapa yang terkena bunga kantil tersebut akan ikut ke Umbul Panguras bersama raja.

Lokasi yang menjadi favorit pengunjung untuk berfoto di Taman Sari Yogyakarta adalah Sumur Gumuling. Sumur Gumuling bukan sebuah sumur biasa, melainkan sebuah masjid yang berada di bawah tanah. Masjid bawah tanah ini tediri dari dua tingkat yang berbentuk melingkar 360 derajat dengan bagian tengah bangunan yang berlubang. Kemudian bagian tengah masjid yang berlubang terdapat ruangan berbentuk persegi yang di kelilingi oleh lima buah anak tangga yang melambangkan jumlah Rukun Islam. Lokasi ini menjadi tempat favorit pengunjung untuk berfoto, tidak hanya berswafoto banyak juga yang mengadakan sesi foto prewedding di sini.

Di Sumur Gumuling ini terdapat dua lorong, yaitu Urung -- urung Timur dan Urung -- urung Sumur Gumuling. Lorong Timur ini menghubungkan pulo Panembung dan Pulo Kenanga, sedangkan Lorong Sumur Gumuling menghubungkan Pulo Kenanga dan Sumur Gumuling. Di sepanjang lorong terdapat beberapa tempat untuk bertapa, yang salah satunya khusus tempat bertapa raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun