Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Bahasa Inggris sebagai Lingua Franca dalam Dunia Internasional

23 September 2018   22:20 Diperbarui: 23 September 2018   22:41 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: global.handelsblatt.com

Dalam berkomunikasi, bahasa menjadi media interaksi yang menjembatani antara komunikator dan komunikan. Perlu adanya Lingua Franca atau bahasa penghubung antarnegara yang memiliki penutur bahasa yang berbeda-beda satu sama lain. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang disepakati menjadi bahasa internasional.

Lalu pertanyaannya mengapa harus bahasa Inggris? Mengapa bukan bahasa Mandarin yang lebih masif penuturnya? Mengapa bukan bahasa Yunani yang lebih tua usianya?

Untuk memahaminya, kita perlu menengok sejarah dunia terlebih dahulu. Pada mulanya bahasa Inggris digunakan oleh penutur asli di wilayah kepulauan Britania yang secara politis kita ketahui dengan sebutan kerajaan Inggris.

Seiring berjalannya waktu, kita mengenal masa penjajahan yang mana dimulai sejak para koloni menjelajah berbagai wilayah hingga benua lain seperti Amerika dan Afrika atau, lalu membuat koloni untuk kepentingan ekonomi seperti komoditas-komoditas yang tidak tersedia di Eropa serta kekuasaan.

Dari sanalah Inggris memberikan pengaruh pada kehidupan negara jajahannya, terutama dalam penyebaran bahasa Inggris.

Berlanjut ketika ditemukannya mesin uap oleh (salah satunya) James Watt yang menandai kebangkitan  era revolusi Industri di Inggris.

Hal itu membuat Inggris menjadi sebuah negara berbasis industri modern yang berdampak ke bidang politik, ekonomi, dan sosial terhadap negara-negara lain.

Ditambah saat itu Inggris berada pada periode keemasan imperium kekuasaannya, oleh sebab itu ia dapat dengan mudah menanamkan pengaruh dan hegemoni terhadap wilayah jajahannya.

Inggris terus melakukan ekspansi wilayah hingga ke Asia serta Australia, dan dengan kekuasaannya yang membentang lebar, tidak heran jika dampak yang terjadi juga besar.

Seperti dalam bertransaksi dan mencari keuntungan perdagangan yang mana mengharuskan negara lain tertarik atau bahkan dengan terpaksa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Akhir abad ke-19 adalah masa berakhirnya era kejayaan imperium Inggris. Walaupun banyak koloninya yang sudah merdeka ataupun menjadi negara persemakmuran, namun besarnya pengaruh yang diciptakan Inggris meninggalkan peradaban yang maju serta berbagai kebudayaan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun