Pentingnya Literasi dalam Pendidikan di Indonesia
Literasi merupakan hal yang sangat baik bagi para pelajar. Hal ini merupakan awalan bagi para pelajar agar dapat mengembangkan wawasan seluas mungkin, dengan wawasan yang betambah maka diharapkan bagi para pelajar dapat membawa dunia pendidikan Indonesia lebih maju ke depanya. Dengan majunya dunia pendidikan di Indonesia dalam literasi diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi yang rendah dengan peringkat ke 62 dari 70 negara penelitian, hal ini disampai oleh Suhajar Diantoro saat Rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021. Tidak hanya itu UNESCO mengurutkan Indonesia sebagai negara ke 2 terbawah dengan rendahnya minat membaca, Dengan minat membaca yang rendah juga menimbulkan hoaks di kehidupan masyarakat yang berdampak pada generasi yang akan mendatang, hal ini dikutip dari akun instagram resmi @bkpm_id pada hari jumat 23 April 2021. Dengan persentase 1 dari 1000 masyarakat Indonesia yang rajin membaca buku.
Â
Sistem Pendidikan di Indonesia
Pendidikan di Indonesia menggunakan sistem kurikulum 2013 dengan aspek penilaian Keterampilan, Sosial, Spiritual, dan Pengetahuan. Setiap siswa diharapkan aktif dalam kelas agar siswa dapat mengerti segala mata pelajaran yang berada di sekolah. Indonesia menerapkan pendidikan wajib 12 tahun belajar dengan minimal lulus sekolah menengah atas (SMA), tapi mengapa Indonesia masih menjadi negara yang minim literasi?. Hal yang paling mendasar adalah kurangnya dorongan dari keluarga akan pentingnya literasi dan buku merupakan sumber informasi yang sangat penting, dan sudah seharusnya keluarga menjadi tempat pendidikan pertama bagi anak-anak. Faktor kedua adalah kurang meratannya pendidikan di Indonesia yang di mana sebagian daerah masih kekurangan akses dalam dunia pendidikan contohnya buku pendidikan yang masih minim di daerah kecil dibandingkan dengan di kota, sehingga terjadi kesenjangan pendidikan antara kota dan daerah.
Sehingga di era digital saat ini Balai Putaka menyampaikan akan meningkatkan literasi siswa dengan cara menawarkan perwakilan sekolah agar dapat mendapatkan  pelatihan menulis sehingga siswa dapat menambah literasi mereka dengan membaca buku buatan para perwakilan sekolah. Balai Pustaka juga menyampaikan akan membuat taman bacaan digital yang diberi nama Edu BP dengan akses yang mudah dan tidak menggunakan kuota, hal ini mempermudah meningkatnya budaya literasi di Indonesia dan masyarakat atau siswa di daerah tidak kesulitan dalam mencari bahan bacaan. Dengan adanya Edu BP diharapkan akan mengurangi kesenjangan antara siswa daerah dan kota, sekaligus dapat memajukan dunia pendidikan Indonesia.
Majunya pendidikan Indonesia juga nantinya akan berdampak pada segala aspek, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang maju, oleh sebab itu sistem pendidikan di  Indonesia harus lebih diutamakan. Sehingga Indonesia maju dalam berbagai hal, dengan begitu masyarakat Indonesia tidak akan mudah terkena hoaks atau informasi palsu sebab masyarakatnya sudah mempunyai budaya literasi yang tinggi dan dengan sendirinya masyarakat akan menyaring informasi yang mereka dapatkan, Sudah seharusnya masyarakat sadar akan pentingnya literasi tak hanya para pelajar tapi seluruh warga negara Indonesia.
Meningkatkan Literasi
Banyak cara kita meningkatkan literasi apa lagi di era digital sudah banyak buku yang bisa dibaca dengan menggunakan handphone dan hanya membutuhkan sedikit kuota internet kita sudah bisa membaca buku yang kita suka, tidak ada alasan untuk kita tidak meningkatkan literasi yang kita punya, dengan adanya internet membuat kita mudah mengakses segala informasi yang ada di mana saja dan hal ini akan menambah pengetahuan yang kita dapat sebelumnya, dengan begitu Indonesia diharapkan tidak akan menjadi negara yang minim literasi lagi dan dapat menjadi negara yang maju ke depannya. Para siswa juga akan dengan mudah menambah ilmu mereka dengan membaca buku online sehingga mereka tidak ada yang akan ketinggalan pelajaran karena bisa mengakses buku tersebut kapan saja dan di mana saja hanya dengan menggunakan handphone dan kuota internet mereka bisa mengaksesnya.
Penulis : Fadhiil Dhiya'Ulhaq
