Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute.

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kegoblokan cinta

31 Mei 2019   05:50 Diperbarui: 8 Juli 2019   01:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang, bahkan hingga 99% makhluk yang berkata " cinta itu tidak mengharapkan apa apa". Kemudian saya bertanya kepada mereka "berarti cinta itu tidak mengharapkan kesetiaan yah ?". Mereka sontak menjawab "tidak setujuh".

Saya berfikir "kok mereka gak setujuh.? Bukannya setia itu termasuk dalam apa apa ?"  Bagi saya memang benar cinta itu tidak mengharapkan apa apa, termasuk kesetiaan. Karema jika kita mencintai seseorang maka kita harus sepenuhnya mencintai dia. Dan tujuan cinta itu hanyalah untuk membahagiaan dia yang kita cintai. Apa pun yang membuat dia bahagia maka itulah yang harus kita lakukan.

Jika seseorang yang kita cintai itu bahagia untuk selingkuh, it's oke silahkan lakukan . Meskipun kita merasakan sakit, yah kita harus berusaha tegar dan mengesampingkan rasa sakit itu demi dia agar dia bahagia. Karena kita tau cinta itu bukan sekedar dilafaskan tapi cinta itu dinafaskan. Jadi butuh waktu seluruh hidup kita untuk berkorban demi kebahagiaan dia yang kita cintai. 

Jika kau menganggap cinta itu adalah hubungan seperti "aku mencintai mu jika kau mencintaiku", "aku akan setia padamu jika kau setia pada ku", "aku akan berjuang jika kau berjuang", dan lain sebagainya. Hahaha... bagi saya itu bukanlah cinta. Itu hanyalah sekedar hubungan berdagang yang mana kedua belapihak harus mendapatkan keuntungan. "Kau akan ku berikan uang, jika kau memberikan ku barang", "aku akan membersihkan rumah mu jika kau menggaji ku". Haha Dalam cinta tidak ada istilah simbiosis mutualisme kawan. 

Maka dari itu hati hati dengan ucapan cinta. Karena memang untuk mengucapkan kata cinta, kita hanya butuh waktu 1 atau 2 detik. Tapi untuk membuktikannya, kita harus mengerahkan seluruh hidup mu. Jangan hanya setengah setengah. Jika di bahasakan, orang yg mencintai itu harus rela mengorbankan segala galanya termasuk

"Rela meniadakan diri sendiri demi mengadakan dirinya"

"Rela melupakan diri sendiri demi mengingat dirinya"

"Rela menyakiti diri sendiri demi menyembuhkan dirinya"

Bahkan kita harus "Rela Membunuh diri sendiri demi menghidupkan dirinya"

Goblokkan .? Iya memang goblok. Tapi itulah cinta yang sebenarnya. Tidak mengharapkan apa apa tapi memberikan apa apa.

Coba kita bercerimin pada kisah cinta Rabiatul Adawiah, yang mana dia ini seorang wanita yang sangat mencintai tuhanya. Dia berkata "aku rela di masukan  kedalam neraka yang penting tuhan ku bahagia". Dari kalimat itu kita bisa bercermin bagai mana cinta yang sebenarnya itu.  Meskipun kalian berkata "itu adalah cinta rabia kepada tuhan, jadi beda lagi kepada manusia". Bagi saya, saya tidak berpatokan kepada apa yang di sampaikan oleh Rabia. Tapi saya berpatokan kepada makna di balik cinta itu, yaitu pengorbanan demi kebahagiaan yang dia cintai. Rabia tidak mengaharapkan balasan seperti surga, dia hanya betul betul ingin membahagiakan tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun