Yogyakarta- Indomaret yang terletak di Jalan Ibu Ruswo, Keraton Yogyakarta ini menarik perhatian banyak pengunjung, dimana tempatnya yang terletak di daerah keraton dengan rumah tradisional yang sangat khas dengan keraton pula membuat Indomaret tersebut terlihat sangat unik. Lokasi yang berada di Keraton Yogyakarta juga membuat nuansa tradisional sangat kental terasa.
Indomaret ini biasanya buka di pukul 07.00 pagi hingga pukul 20.00 malam. Jam-jam dimana biasanya Indomaret Keraton itu ramai adalah di jam sholat, karena di depan Keraton itu ada sebuah mushola yang selalu ramai saat waktu sholat tiba.
Feri Hermawan seorang pegawai di Indomaret yang sudah bekerja selama 6 bulan itu mengatakan bahwa Indomaret ini sudah ada selama sekitar 2 hingga 3 tahun, Indomaret ini dibuat karena memang pemiliknya masih menjadi saudara dari Sultan Gusti Yudha yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi Indomaret itu berada.
Walaupun Indomaret ini terlihat sangat tradisional karena terletak di keraton tetapi isi dalamnya masih sama seperti bagaimana Indomaret biasanya. Yang berbeda adalah pembagian peletakan barang-barang yang ditata dengan rapi dan memiliki petunjuk yang berbeda di setiap ruangannya. Karena menggunakan nuansa Keraton pengunjung berasa masuk ke swalayan tradisional yang biasanya ada di desa-desa.
Walaupun kesan tradisional sangat mencolok, di Indomaret Keraton ini tetap menyediakan pembayaran menggunakan kartu hanya saja dengan minimal pembelian Rp. 10.000,00. Ruangan depan berisi kasir, di depan kasir ada berbagai jenis buah-buahan, dan juga beberapa stok barang. Di ruang tengah atau ruang pertama ada kulkas berisi berbagai jenis minuman dingin, roti, ice cream, dan kosmetik. Dan di ruangan belakang atau ruangan kedua berisi berbagai jenis mie instan, susu, kopi, tissue, detergent, alat mandi, dan juga ada alat tulis.
Feri Hermawan pernah mendengar cerita bahwa Indomaret ini tidak dibuat seperti bagaimana indomaret biasanya karena memang aturan dari keraton yang tidak memperbolehkan untuk merubah bangunan dan juga selain itu sang pemilik juga bekerjasama dengan franchise Indomaret untuk membuat Indomaret tersebut.
Indomaret Keraton yang ditata dengan tradisional ini membuat pengunjung tidak merasa bosan berada di dalamnya. Ruangan Indomaret Keraton tetap memiliki pendingin ruangan sehingga ruangan tidak terasa sumpek dan panas. Walaupun sepertinya Indomaret ini lebih kecil daripada Indomaret pada umumnya, konsep pembagian ruangan membuat pengunjung merasa seakan Indoaret Keraton itu lebih luas.
Feri Hermawan juga mengatakan, “Kebanyakan pengunjung dari luar Jogja sih mba, biasanya yang pada lagi liburan ke Malioboro gitu bilang tempatnya unik.”
Walaupun banyak sekali pengunjung yang terkesan karena keunikan dari Indomaret Keraton ini ada beberapa pula yang menyayangkan karena masih ada beberapa barang yang tidak ada dan juga tag harga yang tidak sesuai dengan barang yang ada di loker barang yang dijual. Tetapi pastinya itu adalah hal yang sudah sering kita temukan di Indomaret atau swalayan-swalayan lainnya juga.
