Mohon tunggu...
Fadel Rumakat
Fadel Rumakat Mohon Tunggu... -

Kata adalah senjata dan tangan adalah Pelurunya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cantik Itu Noda

5 Maret 2017   17:46 Diperbarui: 5 Maret 2017   17:52 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cantik itu Noda

Nona perihal waktu
Telah pergi dimakan waktu

Memungut kembali kepingan-kepingan
Hati yang dulu berserentakan dan mulai menyulam-nya perlahan-lahan

Nona perihal waktu
Jika waktu adalah jembatan untuk kita bertemu kini jembatan itu telah patah
Oleh badai taufan yang melalang buana

Nona perihal waktu
Maaf jika aku perna menjadi persinggahan bagimu

Kami terjebak
entah aku yg terlalu cepat mencintai ataukah kau yg terlalu pandai mencipta cinta.
Ah cantik itu Noda!!!

Mengapa baru sekarang
kau tunjukan poros wajahmu Nona?
Ah Ini abstrak!
Ada kebahagian yg dibaluti luka yang perih,pedih hingga sepi dan akupun pergi.

Banyak bunga-bunga yg bermekaran lalu kering dimakan waktu dan menjadi batu keras nan kaku.

nona perihal waktu
Kita bersingkat pada daun yang tak sempat kita pungut.
sebab angin telah lebih dulu menerbangkan dedaunan itu menyeberangi jalan raya
Yang dihiasi fatamorgana yang menipu Mata

Ah! Dasar pembohong
Pada hal itu hanya uap bukan Air.

Ah! Nona perihal waktu
Lampiran batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun