Mohon tunggu...
Fachry Ganiardi D
Fachry Ganiardi D Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia

Fakultas Kajian Stratejik & Global Kajian Timur Tengah & Islam Manager RZ Tour & Travel

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menilik Tantangan Industri Wisata Halal

23 Mei 2019   21:55 Diperbarui: 23 Mei 2019   22:09 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di negara-negara non-Muslim dimana biaya wisata cukup mahal, pemerintah memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk menyesuaikan bisnis mereka dengan kebutuhan wisatawan muslim dan juga untuk memenuhi persyaratan sertifikasi halal. 

Pemerintah Jepang telah mencoba mendorong bisnis lokal untuk memenuhi kebutuhan pelancong muslim dengan menawarkan subsidi bisnis ini untuk membantu mereka mengembangkan produk halal serta memperoleh sertifikasi halal. Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2016 kementrian pariwisata mengalokasikan 10 persen dari dana promosinya untuk pengembangan pariwisata halal atau mencapai angka 4 triliun rupiah.

Dengan melihat potensi dan tantangan industri wisata halal diatas, diharapkan para pelaku bisnis dan pemangku kebijakan dapat berkoodinasi dengan baik sehingga tren wisata ramah muslim dapat berkembang secara signifikan dan membantahkan argumentasi bahwa istilah halal hanya sekedar branding.

*Penulis adalah mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia, Fakultas Sekolah Kajian Stratejik & Global, Bidang Studi Kajian TImur Tengah & Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun