Membuat Jurnal Refleksi yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali merupakan salah satu tahapan yang wajib dilakukan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) dalam mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Melalui jurnal tersebut diharapkan CGP dapat menjadi guru yang profesional yang mampu melakukan evaluasi diri secara mandiri. Hal itu sesuai dengan pendapat Bain dkk. (1999) bahwa dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis.
Jurnal pertama ini saya beri judul "Memahami Pemikiran Ki Hajar Dewantara", karena pada refleksi kali ini, CGP diajak untuk dapat memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) melalui proses pembelajaran pada Modul 1.1. Dalam kesempatan ini, saya ingin menuliskan jurnal refleksi saya mengenai rangkaian kegiatan pelatihan yang telah saya ikuti selama dua minggu terakhir dengan berpedoman pada model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway sebagai berikut :
1. Minggu Pertama (16 Agustus 2023 - 25 Agustus 2023)
A. 16 Agustus 2023
- Kegiatan Program Guru Penggerak Angkatan 9 dibuka secara nasional oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang dilakukan secara daring melalui media Zoom Meeting.
- Setelah kegiatan pembukaan secara nasional, masih menggunakan aplikasi Zoom Meeting, acara dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan tingkat provinsi dalam hal ini acara dibuka secara resmi oleh Kepala BGP Provinsi Kalimantan Timur, ibu Wiwik Setiawati, M.Pd.
B. 18 Agustus 2023
- Setelah pembukaan, maka agenda selanjutnya adalah pre-test yang dilaksanakan secara online, dan dikuti oleh semua calon peserta PPGP.Â
C. 21 Agustus 2023
- Kegiatan dilanjutkan dengan materi ‘Mulai dari Diri & Eksplorasi Konsep - Mandiri'. Pada bagian ini, kami sudah mulai mengerjakan tugas dengan mengisi LMS yang disediakan oleh penyelenggara PPGP.  Disini kami menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi kritis, diantaranya:Â
(1) Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
(2) Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
(3) Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD?Â
(4) Apakah ‘Harapan dan Ekspektasi’ kami sebagai calon guru penggerak.Â
D. 22 Agustus 2023
- Melakukan kegiatan Ekplorasi Konsep bersama dengan fasilitator ibu Kartini, S.Pd., M.Pd. dan pengajar praktik ibu Deviary Bayuningrati, S.Pd., M.Pd. Pada kegiatan kali ini, kami disuguhkan materi-materi tentang pemikiran KHD agar dapat lebih memahami apa yang diinginkan dan apa yang terbaik didapatkan oleh murid.
- Rangkaian kegiatan berikutnya adalah Forum diskusi. Pada kesempatan ini kami mengikuti sesi diskusi seru sesama semua CGP Angkatan 9 yang dipandu oleh Ibu Fasilitator yang hebat, yakni Kartini, S.Pd., M.Pd.. Kami mendiskusikan tentang konsep pemikiran KHD yang sebelumnya kami pelajari.Â
E. 23 - 24 Agustus 2023
- Sesi ini dijalankan dengan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil pada Ruang Kolaborasi 1 dengan jumlah tiap kelompok antara 4 - 5 orang peserta. Kami berdiskusi mengenai implementasi konsep pemikiran KHD dalam mengangkat tema-tema kedaerahan (budaya lokal). Saya, pada kesempatan ini, tergabung di kelompok 1 dan mengangkat tema tentang tarian Gantar dari Suku Dayak yang penuh dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, kelompok 1 juga membahas tentang istilah 'Kepuhunan' dalam budaya suku yang ada di pulau kalimantan.
F. 25 Agustus 2023
- Kemudian pada tanggal 25 Agustus 2023 adalah tugas kami untuk mengikuti Ruang Kolaborasi 2, yang akan diisi dengan presentasi masing-masing kelompok mengenai hasil diskusi kelompok sehari sebelumnya. Pada kesempatan ini, kami masing-masing, antara kelompok, saling mengkritisi. Masing keompok saling mengajukan pertanyaan-pertanyaan, ide-ide dan lain sebagainya. Dengan kegiatan ini kami menemukan apa-apa dan bagaimana kita akan bisa mengimplementasikan ‘Tarian Gantar’ dan ‘Kepuhunan’ ke dalam kelas pembelajaran kita.
2. Minggu Kedua (27 Agustus 2023 - 4 September 2023)
A. 27 Agustus 2023
- Pada hari Minggu pukul 08.00 Wita, Lokakarya Orientasi akhirnya dimulai secara Daring. Kami mendapatkan penjelasan panjang lebar mengenai PGP, mengenai LMS dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini, juga dihadiri oleh ibu Kepala BGP (Balai Guru Penggerak) Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Cabang Dinas Wilayah 2, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Kutai Timur, Pengawas Sekolah dan para Kepala Sekolah. Sesi berikutnya dari kegiatan lokakarya ini diteruskan dalam kelas yang lebih kecil yaitu kelas Kutim 2. Kami juga membahas tentang pembuatan dan pengumpulan beberapa LK dan tata cara pembuatan jurnal refleksi digital.
B. 28 Agustus 2023 - 4 Desember 2023
- Lalu hari-hari berikutnya adalah hari-hari menuntaskan tagihan-tagihan tugas mengisi LMS, seperti:Â
1) Tugas demonstrasi kontekstual;Â
2) Tugas elaborasi pemahaman/koneksi antar materi
3) Aksi nyata;Â
4) Jurnal refleksi dua mingguan yang ini.
3. Perasaan dan Pembelajaran yang diperoleh
- Hal pertama yang saya rasakan ketika mengetahui bahwa saya termasuk peserta yang lolos seleksi sebagai Calon Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 adalah bangga dan senang karena tahapan yang dilakukan sebelumnya menurut saya cukup ketat karena kita diharuskan untuk melakukan praktek mengajar didepan pengawas. Kemudian ketika jadwal pelaksanaan kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 9 diterbitkan maka seketika perasaan cemas dan takut langsunghadir dihati karena melihat begitu panjang tahapan yang harus dilalui selama 6 bulan sehingga perasaan itu menjadi beban pikiran.
- Akan tetapi setelah mengikuti kegiatan pembukaan, pendahuluan dan pendalaman materi pada modul 1.1. saya akhirnya mendapatkan pemahaman yang luar biasa tentang betapa pentingnya dan manfaat yang diperoleh ketika menjadi guru penggerak nanti.Â
- Saya selalu berusaha aktif mengikuti setiap proses pembelajaran di LMS dan senantiasa menunggu waktu untuk Video Converence (Vicon) karena dapat saling berdiskusi untuk mengubah cara berpikir dan aksi nyata di kelas guna perbaikan kualitas pembelajaran kita. Saya juga merasa senang mendapatkan berbagai pengetahuan serta keterampilan baru baik dari fasilitator, pengajar praktik, maupun rekan-rekan CGP yang menjadi komunitas belajar baru untuk saling berbagi.
- Di sisi lain, saya merasa cukup kelelahan dalam menyelesaikan tugas-tugas di LMS karena pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak ini tidak boleh mengganggu pelaksanaan tugas mengajar di sekolah. Waktu dan hari demi hari terasa begitu cepat berlalu. Tenggang waktu seolah memburu untuk dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Dua minggu pertama ini, saya seolah menjadi orang yang begitu sibuk, kurang istirahat menjadi konsekuensi yang harus saya jalani, bahkan hari Minggu lokakarya orientasi ternyata sudah menunggu. Dari sini saya belajar, bahwa dalam hidup kita harus menghargai waktu karena waktu terus berputar dan tidak akan dapat terulang kembali.
- Rasa lelah, panas dinginnya badan yang saya rasakan semoga menjadi berkah dan manfaat untuk mengasah pengetahuan, dan keterampilan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Di dalam lelah ini saya berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan PPGP ini hingga akhir dengan baik. Saya bersyukur kepada keluarga terutama istri dan anak-anak tercinta dapat memahami kesibukan saya dalam mengikuti Pendidikan guru penggerak.
- Selama dua minggu mempelajari modul 1.1 ini saya merasa bahwa profesi guru harus menjadi panggilan jiwa sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan tulus dan ikhlas. Dengan mengimplementasikan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang menuntun dan menghamba kepada anak, saya merasa bahwa anak-anak lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari modul ini juga saya harus menjadi guru yang lebih sabar dalam menghadapi berbagai karakteristik murid yang sejatinya memang memiliki kodratnya masing-masing. Dari perubahan kecil yang saya lakukan di kelas menjadi penyemangat saya untuk menyelesaikan setiap tahapan pendidikan guru penggerak ini.
4. Penerapan di lapangan
- Salah satu aksi nyata yang saya lakukan dalam menerapkan ilmu yang saya peroleh selama mengikuti kelas PPGP Angkatan 9 ini adalah menggunakan berbagai aplikasi seperti Jamboard, Mentimeter, Canva dan Kahoot dalam proses pembelajaran. Dampak langsung yang saya peroleh adalah suasana belajar menjadi semakin menarik dan menyenangkan, antusias murid menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya.
- Oleh karena itu, ke depannya, saya akan memberikan kebebasan kepada murid dalam belajar, mendorong mereka untuk mengerjakan tugas sesuai dengan bakat dan minat mereka, serta mengembangkan kreativitas mereka sebagai individu yang merdeka dan mampu berdiri dengan kekuatan sendiri.Â
- Anak tidaklah seperti kertas kosong yang belum memiliki apapun, mereka lahir dengan garis-garis putus-putus yang membentuk identitas mereka. Sebagai pendidik, tugas kita adalah untuk menguatkan garis-garis samar tersebut agar mereka dapat mengembangkan diri menjadi manusia yang utuh, sesuai dengan tujuan sejati pendidikan.