[caption caption="Pak JK menikahi Bu Mufidah (foto koleksi baltyra.com)"][/caption]
Mengapa Pak JK berbisnis dan mendirikan perusahaan? Agar kaya dan mendapatkan banyak uang. Kalau Analisa Mengapa-nya cuma sampai di situ, penilaian yang muncul: Pak JK itu kapitalis! Tapi kalau Analisa Mengapa-nya diteruskan, pasti penilaiannya akan lebih baik.
Mengapa Pak JK ingin kaya dan mendapatkan banyak uang? Agar bisa mempekerjakan banyak orang dan bersedekah. Mengapa Pak JK ingin mempekerjakan banyak orang dan bersedekah? Agar banyak masyarakat Indonesia terpenuhi kebutuhan ekonominya. Dan begitu seterusnya.
Pengusaha dan Politik
'Tak bisa dipungkiri, pengusaha banyak memanfaatkan posisinya sebagai politikus untuk mengembangkan usahanya. Begitu pula sebaliknya, politikus banyak memanfaatkan posisinya untuk menjadi pengusaha.
Pak JK adalah pengusaha sukses yang mulai berbisnis sejak 1965, mewarisi perusahaan milik ayahnya yang terserang krisis. Pak JK kemudian mengembangkannya dengan mendirikan ragam perusahaan besar di Makassar dan Jakarta.
23 tahun kemudian, setelah bisnisnya sukses, Pak JK mulai berkarir di bidang politik di bawah payung Golkar, tepatnya pada 1988 dengan menjadi anggota MPR. Modal Pak JK sebagai mantan aktifis mahasiswa turut mempermulus karir politiknya.
Dari sejarah di atas, kita bisa memberikan penilaian yang baik: pertama, Pak JK tidak menjadi politikus untuk mengembangkan usahanya karena usahanya sudah berkembang duluan.
Dua, Pak JK tidak menjadi politikus untuk kemudian menjadi pengusaha sukses karena beliau sudah menjadi pengusaha sukses duluan.
Tiga, ini kemungkinan terbesarnya, Pak JK menjadi politikus karena ingin berkontribusi terhadap bangsa. Setelah sukses dengan keluarga dan bisnisnya, Pak JK merasa perlu berbuat untuk memajukan bangsa. Itulah naluri seorang anak bangsa, mantan aktifis, dan negarawan.
Bagaimana Cara Pak JK Berbuat untuk Bangsa?
Pertanyaan inilah yang menjadi pro-kontra saat ini. Banyak yang pro dan kontra dengan cara Pak JK berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Yang kontra mengatakan bahwa Pak JK memanfaatkan posisi politiknya untuk kepentingan bisnis dan perusahaannya. Dan -mungkin- teman-teman dekatnya, sesama politikus, sesama pengusaha. Yang pro, santai-santai saja dan menikmati peran Pak JK.