Mohon tunggu...
Fachrul Khairuddin
Fachrul Khairuddin Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Terus Menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Hal yang Membuat Islam Eksis Sampai Ribuan Tahun

14 Oktober 2017   22:34 Diperbarui: 14 Oktober 2017   23:32 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (rajapena.org)

Kalau kita menghitung umur agama Islam dari sejak Muhammad diangkat menjadi Nabi oleh Allah pada tahun 611, maka Islam kini telah berumur 1406 tahun (611 -- 2017). Dalam kurun waktu itu, pelbagai penolakan, pertentangan, dan pengaburan berupaya dilakukan untuk merusak Islam. Namun apa yang terjadi? Islam tetap eksis hingga kini.

Ada dua modal utama Islam untuk bisa eksis: pertama, bahasa Arab. Cak Nur rahimahullah pernah bilang, "...agak sulit dimengerti, bagaimana dalam suatu masyarakat yang sederhana (Jazirah Arab), berkembang bahasa yang begitu canggih sampai bisa menampung firman Tuhan yang terakhir (Al Qur'an)..."

"...bahasa yang paling berpengaruh dalam peradaban dunia itu Sansekerta, Yunani, Latin, dan Arab. Tiga yang pertama sudah mati, tapi bahasa Arab masih hidup. Jangankan membaca bahasa Latin ratusan tahun lalu, sekarang saja sudah susah. Sementara buku-buku bahasa Arab itu sejak ratusan tahun sebelum Nabi, masih dapat dibaca sampai sekarang..."

Kira-kira, kalau Al Qur'an yang terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat itu ditulis pakai bahasa Indonesia, apakah akan ada manusia yang menghapalnya? Saya rasa mustahil. Pancasila saja susah dihapal. Tapi karena Al Qur'an pakai bahasa Arab, orang-orang bisa menghapalnya, bahkan anak remaja sekali pun.

Kedua, agama Islam itu sendiri.Dengan bermodalkan Al Qur'an dan Hadits dengan tuntunan para ulama yang mumpuni, Islam mampu menjawab semua permasalahan manusia, generasi ke generasi. Mulai dari manusia bangun tidur sampai tidur kembali, dari masuk-keluar WC sampai masuk-keluar pasar, dari hubungan dengan Allah (ibadah) sampai hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar (muamalah), semuanya dibahas tuntas.

Contoh kecil: lihatlah bagaimana Islam memposisikan debu. Zat kimia padat itu dijadikan penyuci manusia setelah air. Logikanya sederhana saja: Allah tahu bahwa air bisa kering dan habis, makanya Allah menjadikan debu sebagai barang penggantinya karena debu tidak mungkin habis, tidak mungkin tidak ada, pasti selalu ada di lingkungan manusia. WHO saja yang mengurusi tetek-bengek lingkungan yang sehat bilang: dalam lingkungan yang paling sehat sekali pun, akan ada debu minimal 20 mikrogram per meter kubiknya.        

 Karena kemampuan Islam menjelaskan segala permasalahan manusia, 'tak mengherankan jika manusia dapat menerima Islam dengan baik. Indonesia saja yang dulu manusianya 100% nonmuslim, giliran dimasuki Islam, berubah menjadi mayoritas hingga kini. Sungguh prestasi dakwah yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun