Mohon tunggu...
Muhammad FachrulHudallah
Muhammad FachrulHudallah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

"Jika Aku bukan anak Raja, Penguasa, Bangsawan, dan dari kalangan Priyayi, Aku hanya dapat mengenalkan diriku melalui gagasan karyaku"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Realisasi dan Makna Lambang Segitiga-Tiga

3 Desember 2019   02:54 Diperbarui: 21 Juni 2021   07:54 2480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perabaan Segitiga-Tiga

Segitiga-tiga merupakan sebuah bentuk lambang yang didalamnya terdapat suatu keterikatan yang dilakukan secara ikhlas didalam kehidupan

 Manusia diciptakan di dunia dengan dua jenis kelamin yang berbeda, yaitu perempuan dan laki-laki. Didalam kehidupan manusia, pasti memiliki perasaan suka, sedih, cinta, sayang, bahagia, dan lain sebagainya. Lambang segitiga-tiga berwarna merah yang diidentikkan dengan hati, ditafsirkan secara objektif sebagai lambang cinta.

Menurut KBBI, cinta adalah suka sekali dan ingin sekali. Didalam penafsiran cinta, ketika kedua orang benar-benar mempunyai dua rasa yang diakumulasikan menjadi satu atas dasar cinta maka mereka wajib ikhlas dalam melakukan segala hal untuk membahagiakan satu sama lain. Ketika orang berkata "Aku telah berkorban untukmu dan Kamu tak acuh terhadapku. Mulai saat ini Aku akan meninggalkanmu". Hal ini bukan merupakan  bentuk cinta, tetapi adalah kalkulasi yang diciptakan sendiri untuk meraih nafsu keinginanya dalam memiliki sesuatu.

Baca juga: Meneguhkan Cinta Supaya Tidak Mudah Terombang-ambing oleh Keadaan

 Cinta memang tidak berbentuk tetapi dapat mengikat dua sejoli, laki-laki dan perempuan. Menurut Dr. Fahrudin Faiz, M.Ag, mengatakan bahwa "Tingkatan cinta itu ada tiga, yaitu eros (jasmaniyah), philia (persahabatan), dan agape (ketuhanan), jika Engkau mendapatkan kata I love You, perlu ditanyakan tentang kejelasan artinya. Karena, sebenarnya kata tersebut dapat dikategorikan dalam tingkatan cinta yang pertama dan kedua. Ketika Engkau mengatakan bahwa cinta karena Allah, termasuk dalam kategori agape yang dapat mengakibatkan timbulnya perasaan ikhlas."

Segitiga-tiga yang memiliki arti cinta, berorientasi pada kebahagiaan, keharmonisan, kekekalan, dan menambah ketakwaan kepada Allah. Pada zaman millenial, anak-anak yang memiliki pacar telah menjadi sesuatu yang wajar didalam lingkungan masyarakat. Menurut psikologi anak, Efni Indriani mengatakan bahwasanya banyak hal yang mempengaruhi anak kecil pacaran, sebab utamanya adalah pubertas lebih awal sehingga ketertarikan kepada lawan jenis semakin cepat.

Melihat banyak orang berpacaran, banyak jomblo berhamburan dengan perasaan iri hati dan ingin memposisikan diri seperti sejoli yang sedang jatuh cinta. Mayoritas seseorang, melihat cinta sebagai suatu kepemilikan yang dapat menimbulkan mutualisme diantara keduanya, hingga akhirnya status yang dibuat disepakati dan diakui. Manusia pasti memiliki daya untuk mengingat sesuatu, ketika masih mengingat pengorbanan secara berlebihan dalam perjuangan untuk mendapatkannya, yang terjadi adalah sikap dihargai dan meminta timbal balik atas usahanya selama ini.

Tidak dapat dipungkiri, semua manusia memiliki sikap egois.  Didalam hubungan percintaan, misalnya pacaran dan pernikahan, banyak yang berpisah karena perdebatan yang terlalu panjang dan tidak adanya kesadaran diri untuk mengalah demi mempertahankan hubungannya dengan lawan jenis. Menurut Dale Carnegie, satu-satunya cara untuk memperoleh kemanfaatan dari perdebatan adalah menghindari perdebatannya sendiri. Dalam narasi yang dilontarkan Dale, ketika dilakukan dapat menimbulkan sikap kedewasaan diri dan intropeksi diri sehingga mereka akan berfikir tentang keharmonisan hubungannya.

Baca juga: Ketika Anda Jatuh Cinta, Maka Hal Ini yang Akan Dilakukan

Jikalau terdapat seseorang yang mengatakan bahwa laki-laki adalah mata keranjang dan selalu ingin memiliki banyak wanita dalam pelukannya, menurut Arthur Schopenhaur, hal itu merupakan sifat natural laki-laki karena kaumnya memiliki hasrat menambah keturunan, sedangkan kaum wanita ingin melindungi keturunan. Hal seperti ini menurutnya adalah sifat bawaan laki-laki yang tidak dapat dihindari.

Sesuatu yang trend di masyarakat kini adalah kata PHP, dimana seseorang memberikan harapan terhadap orang lain hanya sebatas kepentingan, selebihnya ditinggalkan karena keinginanya telah terpenuhi. Menurut ahli mengatakan bahwa hal ini merupakan tindakan seorang pengecut karena telah membangunkan cinta perempuan dan mereka tidak mau bertanggung jawab.

Entah kini pacaran dilakukan sebagai ajang latihan untuk menghadapi kehidupan didalam pernikahan atau hanya dilakukan untuk kesenangan lawan jenis untuk memuaskan nafsu semata. Dr. Fahrudin Faiz, M.Ag mengatakan bahwa mayoritas orang Indonesia, terutama anak muda kaum millenial sangat aneh, yang dulunya memanggil kekasihnya dengan sebutan sayang, bebeb, baby, dan sebagainya, kini memanggil kekasihnya dengan sebutan akhi dan ukhti agar Islami. Walau dengan kata --kata Islami, tidak dapat pungkiri bahwa pacaran sangat dilarang dalam Islam karena mengarah pada kezinahan.

Surat Al-Isra' ayat 32 mengatakan bahwa "Dan janganlah Kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk". Tak hanya didalam surat Al-Isra', banyak dalil-dalil Al-qur'an yang melarang keras pacaran  karena akan menimbulkan nafsu yang buruk demi kepuasan hasrat semata. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Bencikiser melalui alat kontrasepsi durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia, menemukan 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Hal ini mayoritas dilakukan oleh seseorang atas dasar cinta dan pembuktiannya sebagai alibi pemuas nafsunya.

Baca juga: Kata Orang Jerman, "Cinta Masuk Melalui Perut"

Jika mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan kemajuan, pendidikan umum dan agama harus diberikan sejak kecil terutama dalam lingkup keluarga. Pondasi yang kuat, akan meminimalisir pengaruh dari luar ketika dalam tahap mencari pengalaman. 

Dasar cinta yang jelas adalah memberikan segala hal kepada lawan jenis tanpa mengharapkan apa-apa sehingga tidak ada kalkulasi dan perhitungan, mendoakannya didalam setiap langkah, serta dapat merealisasikannya dalam bentuk hubungan yang jelas, yaitu pernikahan. 

Pada dasarnya, tujuan pernikahan adalah meneruskan keturunan, menciptakan keharmonisan, ketakwaan, kekekalan, dengan mengharap ridho Allah SWT. Memang kesenangan itu bukanlah hal yang paling utama, tetapi akar yang baik akan menumbuhkan batang dan buah yang bagus, begitu pula cinta. Jika dalam cinta bersikap positif dan menghindarkan ego dalam setiap penyelesaian persoalan, maka akan berbau manis, harum, dan terlihat harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun