Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Camping" dan "Trekking" Asyik di Kalikuning Adventure Park

12 Januari 2018   20:53 Diperbarui: 13 Januari 2018   16:22 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merapi selalu berada dalam garis paradoks. Selain memberi berkah, sering kali gunung berapi teraktif di dunia itu memperbaharui berkah dengan bencana. 

Gunung berapi yang terletak di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini saban waktu selalu bergejolak dengan mengeluarkan erupsi. Di luar erupsi yang bisa terjadi 2-5 tahun sekali, Merapi memberi berkah kesuburan di lereng-lerengnya yang hijau. 

Di sana, penduduk menanam salak pondoh, memelihara sapi perah, dan menanam tanaman palawija yang menguntungkan.Bahkan sisa erupsi berupa berjuta-juta ton pasir dan batu jadi berkah yang melimpah bagi manusia.

Pasca erupsi Merapi pada tahun 2010, kreativitas dan keuletan penduduk merapi untuk mmempertahankan hidup di tengah gejolak Gunung Merapi semakin terlihat dan teruji. 

Bahkan para penyabit rumput telah beralih profesi menyewakan motor trail untuk menjelajah bekas-bekas kampung yang dilanda awan panas. Pada akhir 2011 juga muncul ratusan jip tua yang dimanfaatkan sebagai wahana mengunjungi tempat-tempat "bersejarah" dalam erupsi Merapi yang kemudian disebut dengan istilah "Lava Tour".

Lava Tour sampai saat ini masih menjadi primadona wisata di kawasan merapi, keberadaannya mampu mengembalikan kejayaan wisata alam merapi yang delapan tahun lalu terpuruk karena sapuan erupsi yang dahsyat sekali. 

Selain lava tour, wisata-wisata alam di sekitar merapi terus bermunculan dan telah terbukti mampu memberikan nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi. 

Kerjasama antara Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dengan masyarakat dalam rangka pemanfaatan zona ruang publik telah menghasilkan beberapa destinasi wisata baru yang banyak menarik wisatawan untuk mengunjunginya, salah satunya adalah Kalikuning Adventure Park (KAP).

Saya bersama sekitar 42 kawan-kawan dari berbagai komuitas blogger, media sosial dan mitra TNGM pada 06 Januari 2018 turut menjadi saksi dibukanya secara resmi bagian dari wahana wisata KAP, yaitu Camping Family Kalikuning Adventure Park. 

Dalam acara yang dibarengi dengan sarasehan tersebut juga diisi dengan penandatangan surat peranjian kerjasama (SPM) antara pihak dari TNGM dengan kelompok pemberdayaan masyarakat yang diberi nama "Kalikuning Park". 

Penandatangan SPM ini sebagai langkah awal TNGM mengajak turut serta masyarakat untuk turut mengelola dan memanfaatkan zona pemanfaatan ruang publik ini untuk menjadi sebuah tempat wisata yang menarik dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun