Mohon tunggu...
Fachruddin Fadhli Dzikri
Fachruddin Fadhli Dzikri Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Remember what you want

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bakat Saja Tidak Punya, Minat Pas-pasan

20 September 2019   09:20 Diperbarui: 20 September 2019   09:39 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika kita melihat sesuatu yang derajatnya jauh di atas kita, banyak diantara kita yang merasa kesal dengan diri kita sendiri. 

"Mengapa bukan kita?" 

"Kenapa harus mereka?" 

Ketika kita berbicara mengenai bakat seseorang, perasaan kita yang keluar sebagian kecil adalah rasa kagum, dan sisanya adalah iri. Memang bakat bukanlah sesuatu yang dapat mudah kita raih, bahkan bisa dikatakan mustahil. Seseorang yang memiliki tangan terpanjang pun tidak akan bisa meraihnya dengan cara apapun. 

 Dan contoh pertanyaannya adalah, apakah kemampuan dalam berbahasa khususnya Bahasa arab masuk dalam bagian dari macam-macam bakat yang dimiliki seseorang sejak mereka lahir? 

Kita tidak tahu jawabannya karena kita bukanlah orang yang mendalami hal tersebut. Akan tetapi yang menjadi poin penting disini adalah ketika kita melihat sosok seseorang yang kemampuannya jauh di atas kita, bahkan melihat menggunakan teropong yang sangat besar pun kita tidak dapat melihatnya. Apakah kita hanya berdiam diri melihat mereka bermekaran disana-sini?

Tentu jawabannya pasti tidak. 

Sangat sedikit sekali orang di dunia ini yang tidak ingin akan ketenaran dirinya. Meskipun itu kecil, tetaplah ada di dalam diri kita. 

Bakat dan minat sangatlah berbeda dari segi apapun, bahkan hasil puncak dari keduanya sangatlah berbeda. ketika ada seseorang yang berbakat melawan dengan seseorang yang memiliki minat dalam bidang yang sama dan dengan kerja keras yang sama pasti hasil dari keduanya sangatlah berbeda.

Akan tetapi yang terpenting dari keduanya adalah ketika kita memiliki bakat, maka dengan bakat tersebut kita dapat berlari sejauh-jauhnya di jalan yang sudah disediakan. 

Sedangkan dengan minat kita dapat memilih berbagai jalan yang ingin kita lalui walaupun tidak bisa sejauh yang kita harapkan. Tapi dalam hal ini kebebasanlah yang terpenting. Kita berhak memilih apa yang menurut kita itu penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun