Mohon tunggu...
Fachruddin Fadhli Dzikri
Fachruddin Fadhli Dzikri Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Remember what you want

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Curhat Saja Tidak Pernah, Apalagi Konseling

17 September 2018   13:55 Diperbarui: 17 September 2018   14:40 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: appletreebsd.com

"Selamat datang di dunia remaja!" Dimana lebih banyak yang ingat tanggal jadiannya daripada tanggal lahir ibunya.

"Selamat datang di dunia remaja!" Ketika di depan pacar angguk-angguk di depan guru geleng-geleng.

"Selamat datang di dunia remaja!" Dimana masa-masa cinta lebih penting daripada masa depan.

Dulu sempat viral meme-meme seperti di atas yang mana bagi kaum jomblo mungkin merasa bangga karena mereka tidak termasuk dari bagian tersebut. Ketika kita membicarakan masalah cinta, maka tak terlepas dari kata-kata curhat, karena kita pasti butuh saran dan dorongan dari teman-teman kita yang sudah ahli.

Di masa remaja seperti kita ini, kata "curhat" sudah tidak asing lagi di telinga. Terutama bagi remaja cewek yang baper sedikit sudah curhat, ada masalah kecil sudah curhat. Topik yang dibicarakan di dalam curhat tersebut kebanyakan masalah mengenai cinta, cinta, dan cinta. Bukan berarti masalah yang lain tidak dibicarakan juga.

Orang yang curhat serta orang  yang dicurhati sebagian besar adalah wanita. Karena melihat dari pengertian curhat itu sendiri merupakan saat dimana satu orang mencoba untuk menceritakan sesuatu kepada orang-orang yang dianggap dekat, dan biasanya yang diceritakan itu masalah personal.

Kita tahu bahwa wanita bila tidak mempunyai teman yang dianggapnya dekat itu bukanlah hal yang wajar. Bahkan ketika mau ke toilet saja selalu minta barengan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan sesama cewek itu sangat kuat.

Berbeda dengan remaja cowok yang mana bila ada temannya yang mau curhat justru dianggap cupu. Meskipun sebagian ada yang tidak menganggap seperti hal itu, akan tetapi bila dilihat dari realita kehidupan remaja cowok, ketika ada masalah mereka bukannya curhat melainkan dipanggil guru BK karena merekalah yang pembuat masalah itu sendiri.

Ketika kita melihat pengertian konseling itu sendiri, yaitu suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dari hati ke hati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan. (Leonardo dan Hoose:1978)

Jadi ketika ada siswa bermasalah dipanggil oleh guru BK, apakah hal tersebut bisa dikatakan berkonseling? Jawabannya tidak. Karena ketika siswa bermasalah dan dipanggil oleh guru BK pasti siswa tersebut merasakan sedikit adanya paksaan untuk mendatanginya, bukan dari keinginan sendiri. Hal itu membuat hubungan antara konselor dan konseli tidak baik dan secara otomatis si konseli tidak bisa terbuka kepada si konselor

Remaja cowok curhat saja tidak pernah apalagi konseling, bercerita mengenai masalah yang dihadapi ke temannya sendiri saja tidak pernah apalagi ke orang yang kenal cuma namanya saja.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun