Mohon tunggu...
Fachri Achmad
Fachri Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - sadboi

If we can’t make it till the end, thankyou for making my every first so beautiful.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inilah Motif Pelaku Cyberbullying di Social Media

11 April 2021   18:44 Diperbarui: 11 April 2021   19:05 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemajuan teknologi dan luasnya akses internet telah merevolusi cara manusia terhubung dan berkomunikasi dalam kehidupan satu dengan yang lainnya (Hsieh, et al., 2016). Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi tersebut, rata-rata dari remaja sebagai pengguna cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya.

Internet menyediakan segala macam informasi, baik informasi sosial maupun informasi yang lain. Informasi tersebut ada yang mengandung muatan positif, tetapi juga ada yang mengandung muatan negatif dan berdampak sangat serius. Dampak negatif internet tersebut salah satunya yaitu, cyberbullying.

Cyberbullying adalah bentuk dari intimidasi yang terjadi di dalam dunia maya terutama pada media sosial. Beberapa bentuk dari cyberbullying tersebut yaitu berupa ejekan, pelecehan, ancaman, hinaan, ataupun hacking. 

Fenomena dari cyberbullying ini banyak bermunculan, dan akibat fatal yang ditimbulkan dari tindakan ini yaitu bunuh diri. Seperti yang dialami oleh sahabat dari penyanyi Korea, Sulli yang dikabarkan meninggal pada tahun 2019 lalu dengan kasus yang serupa dengannya yaitu Goo Hara. 

Wanita yang saat tewas berusia 28 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia dirumahnya, kawasan Cheongdam, Seoul pada pukul 18.00 KST. Hara ditemukan tak sadarkan diri oleh managernya pukul 12.40 dini hari waktu setempat di dalam kamar lantai dua di rumahnya. Dalam beberapa kesempatan, Hara menceritakan rasa sakit dan besarnya pengaruh ucapan negatif seseorang kepada dirinya di Instagram. Ia menulis dirinya semakin hancur meski ia berupaya untuk tidak merasakannya.

"Bersikap tak lelah saat aku merasakannya. Berpura-pura tidak sakit saat aku merasakannya. Setelah bertahun-tahun aku hidup dalam tekanan. Aku tampak baik-baik saja, tapia ku mulai hancur dari dalam" ujar Hara. Dibalik dari kejadian tersebut pelaku dari cyberbullying memiliki motif dan tujuannya tersendiri, banyak hal yang yang bisa menjadi motif dari tindakan cyberbullying. Beberapa diantaranya yaitu:

  1. Pelaku cyberbullying merasa bahwa dirinya lebih kuat hebat dan memegang kuasa, sehingga bisa bertindak sesuka hatinya.
  2. Beranggapan bahwa cyberbullying bisa membuat mereka menjadi populer di lingkungan tersebut.
  3. Pelaku cyberbullying merasa bahwa tindakannya dapat membantu mengangkat harga dirinya. Maka dari itu, pelaku butuh pelampiasan atau justifikasi dengan memaksakan kondisinya ke orang lain.
  4. Pelaku cyberbullying merasa bahwa apa yang dilakukannya hanya sebuah merupakan keisengan belaka.
  5. Pelaku cyberbullying memiliki karakter yang sulit berempati dengan orang lain, bahkan cenderung tidak peduli dengan apapun yang ada di sekitarnya.
  6. Pelaku cyberbullying merasa bahwa hal yang dilakukannya adalah wajar, karena setiap orang bebas mengeluarkan pendapat.

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa dampak dari cyberbullying benar-benar sangat berbahaya untuk seseorang. Pada setiap tindakan kejam akan memiliki dampak negatif didalamnya, berikut beberapa macam dari dampak yang terjadi bila seseorang mendapatkan bullying di sosial media (cyberbullying) yaitu:

  • Dampak fisik
  • Menurut pendapat Navarro, Yubero & Larranaga (eds), (2016: 9) berbagai dampak fisik yang akan terjadi jika seseorang mendapatkan cyberbullying yakni korban akan mengalami sakit kepala yang tidak mengenakkan, gangguan tidur atau sulit tidur, kehilangan nafsu makan dan merasa mual.
  • Dampak psikologis dan emosional
  • Menurut pendapat berbagai para ahli, yaitu Patchin dan Hinduja (2012: 24) bahwa cyberbullying dapat memberikan efek atau dampak pada gangguan emosional dan psikologis remaja diantaranya yaitu merasa marah, frustasi, sedih dan tertekan.
  • Dampak psikososial
  • Pendapat Navarro, Yubero, Larranaga (eds), (2016: 9) menyebutkan bahwa cyberbullying memberikan efek psikososial negatif bagi seseorang yang mengalaminya, yaitu korban memiliki perasaan isolasi dan kesendirian, pengucilan dan bahkan penolakan sosial.

Cara yang mudah dilakukan untuk menghadapi cyberbullying menurut (Patchin & Hinduja, 2006) adalah tidak posting terlalu banyak dan sering. Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyberbullying, hindari konten postingan yang aneh. 

Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu, pintar-pintar memilih teman di media sosial. 

Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka seseorang harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang dating, tidak sembarang bercerita di media sosial. Membedakan hal yang lebih baik diceritakan secara pribadi atau di media sosial. Karena perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.

Dengan adanya artikel ini diharapkan agar lebih waspada dan berhati-hati dalam bersosial media dan jangan pernah menjadi salah satu dari pelaku cyberbullying tersebut. Sekian dan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun