Mohon tunggu...
Fachmi hensam
Fachmi hensam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student

Student Journalist at IPB University

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dedi si Praktisi Pertanian

16 Mei 2019   04:18 Diperbarui: 16 Mei 2019   05:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPASIANA, SUKABUMI - Banyak yang bilang bahwa lulusan pertanian tidak dapat menjadi seorang praktisi pertanian sesungguhnya. Petani berdasi dirasa masih sangat asing dikalangan para petani. Hal ini lah yang memicu Dedi Mulyatno untuk menjadi praktisi pertanian bersama empat orang temannya. Mereka ingin membuktikan, dengan gelar sarjana yang disandangnya mereka mampu mematahkan pandangan para petani yang memandang sarjana pertanian tidak dapat menjadi aktivis petani.

Motivasinya itu kini membawanya sukses menjadi seorang aktivis pertanian sekaligus pengusaha karet.  Berbagai prestasi kini telah diraihnya. Dedi dipercaya sebagai penyuluh oleh Pemerintah Kota Sukabumi dan beberapa perusahaan swasta lainnya. Dedi juga sering memberikan penyuluhan kepada para petani dengan sukarela dan sebagai pembicara dalam bidang perkebunan.

whatsapp-image-2019-05-15-at-23-08-20-1-5cdc8d6e6db84353b80921e7.jpeg
whatsapp-image-2019-05-15-at-23-08-20-1-5cdc8d6e6db84353b80921e7.jpeg
Sudah dua puluh lima tahun Dedi bergelut dibidang pertanian ini, khususnya perkebunan. Lulusan Institut Perkebunan Yogyakarta ini bahkan telah menekuni perkebunan karet milik keluarganya sejak ia masih duduk dibangku Sekolah Menangah Atas. Kini Dedi fokus pada bidang perkebunan horticultural, namun juga ia tidak melepaskan perkebunan karetnya dan menyimpannya untuk masa tuanya.

Dedi berpesan kepada generasi muda untuk berani terjun ke dunia perkebunan dan pertanian. Ia juga menghimbau bahwa dunia perkebunan pertanian tidak bisa menjadi mata pencaharian yang stabil bagi keluarga, karena ia pernah mengalami kerugian hingga enam puluh juta pada satu jenis tanaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun