Mohon tunggu...
Fabyan Naufal Andanu
Fabyan Naufal Andanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pulihlah Ekonomi Negeriku

21 Juni 2022   01:10 Diperbarui: 21 Juni 2022   01:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 membuat banyak bidang sektor yang terdampak. Tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, virus ini juga sangat menggangu aktivitas ekonomi nasional. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis dan menyentuh angka negatif sehingga angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Pemerintah pun juga kewalahan untuk mengatasi defisit ekonomi yang terjadi, terutama dengan pemberlakuannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di awal tahun lalu. Setelah PSBB dilonggarkan, kegiatan ekonomi mulai hidup kembali. Walaupun perlahan kontraksi ekonomi di Indonesia mulai mereda, tetapi Indonesia tetap menutup tahun 2020 dengan angka pertumbuhan minus. Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan sumber daya manusianya yang melimpah. Lantas, mengapa tahun lalu angka pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai angka positif? Banyak yang bisa kita lakukan dan manfaatkan sebagai masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi untuk menyukseskan Pandemic Recovery.


Pemerintah akan melanjutkan program pemberdayaan kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dengan menambah nilai pendanaan yang diberikan pada tahun 2021 ini. Apa sih pemberdayaan UMKM itu? Pemberdayaan UMKM adalah langkah strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari Sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui dengan penyediaan lapangan pekerjaan dan mengurangi kesenjangan serta mengurangi tingkat kemiskinan. Pada awal pandemi COVID-19 kemarin, sektor ini sangat kelimpungan dalam menghadapi bisnisnya yang terhambat bahkan tidak bakal selamat. Pemerintah sudah menyiapkan dana yang difokuskan untuk membantu sektor UMKM. Hal ini dilakukan dengan menerapkan hal seperti penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan tunggakan pokok, pengurangan tunggakan bunga, penambahan atau fasilitas kredit, dan konversi kredit atau pembiayaan menjadi penyertaan modal. Restrukturisasi kredit/pembiayaan yang dilakukan antara lain dengan memberikan keringanan dengan program leasing dalam jangka waktu 1 tahun.


Dengan bantuan yang disodorkan oleh pemerintah ini, orang yang terdampak pandemi bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan membuka usaha kecil-kecilan. Bisa dengan berjualan makanan, berkreasi tipe minuman baru, dan yang paling unik ada yang berjualan ikan hias. Usaha yang tergolong unik ini dimulai saat Dedi Iskandar terpaksa banting setir guna mempertahankan perekonomiannya setelah menjadi korban PHK di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sempat putus asa untuk mencari nafkah bagi keluarganya, ketertarikannya dengan ikan hias menjadi pintu jalan bagi Dedi untuk menjadi peternak ikan hias. Tak mau tanggung-tanggung, ia segera mencairkan tabungannya sebesar Rp. 7,5 juta untuk membeli induk ikan cupang. Setelah mendapatkan pengalaman dan meraup ratusan juta pendapatan, ia berharap supaya peternak ikan hias di Indonesia bertahan dengan gencarnya impor induk ikan dari negara lain.


Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat hingga 21 Agustus 2021 sebanyak 15 Juta UMKM sudah masuk ke platform digital. Selain mencatat, upaya mendigitalisasi UMKM juga dilakukan dengan memberikan pendampingan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan literasi digital sekalikus membantu UMKM menghadapi masalah yang sedang dihadapi. Ada 4 permasalahan yang dihadapi dalam digitalisasi UMKM seperti literasi digital yang rendah, kapasitas produksi yang kecil, kualitas produksi yang belum konsisten dan cenderung rendah, serta akses pasar yang belum optimal. Seiring dengan itu, dilakukan pendampingan untuk standarisasi dan sertifikasi halal hingga ISO atau taraf internasional. Untuk akses pasar, Pemerintah turut membantu untuk menyerap produk UMKM dalam barang dan jasa dan mendorong strategi pemasaran lewat media sosial dan e-commerce. Di tahun 2030 mendatang, beragam sektor ditargetkan untuk digitalisasi. Mulai dari koperasi, warung tradisional, pedagang kaki lima, petani, pedagang pasar, santri, nelayan, sektor kuliner, dan sektor Fashion. Target digitalisasi ini dibantu dengan pendamping yang sudah

terkoneksi satu sama lain, mulai dari pesantren, universitas, komunitas aggregator, hingga jaringan ritel.
Kritis ekonomi yang didapatkan dari adanya pandemi COVID-19 ini memang sangat merepotkan di berbagai bidang sektor, terutama ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka negatif seharusnya menjadi peringatan bagi seluruh warga Indonesia untuk saling membantu memulihkan perekonomian Indonesia. Kita harus ikut serta untuk menyukseskan Pandemic Recovery. Pemerintah bersedia membantu orang-orang yang ingin mengembangkan ide berjualannya dengan melanjutkan program pemberdayaan UMKM. Adapun tips-tips bagi UMKM untuk bertahan di Indonesia ini. Pertama, fokus pada kebutuhan konsumen. Mulai dari menjual perlengkapan yang berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan sarung tangan. Tetapi, jangan sampai kita merugikan pihak lain dan jangan sampai menumpuk persediaan hanya untuk berjualan karena semua masyarakat membutuhkan adaptasi kebiasaan baru untuk beraktivitas sehari-hari. Selanjutnya, kita bisa berinovasi dan berkreasi dari segi produksi maupun services. Lalu, kembangkan penelitian dan melakukan pengembangan untuk meningkatkan daya tahan ketika krisis melanda. Kita juga tidak boleh berpuas diri karena persaingan usaha akan semakin berat dan luas. Selain itu, kita juga bisa berhimpun dengan sesama pemilik UMKM yang lainnya untuk membangun relasi dan networking. Dan yang terakhir, berkolaborasi dengan mitra perbankan dan platform yang sudah beredar untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya.


Jangan sampai kita menyerah di masa yang serba terbatas ini. Kita bisa menggunakan fasilitas yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Manfaatkan platform tersebut sebagai sarana dan prasarana untuk mengembangkan usaha yang kita miliki. Mari kita dukung semua usaha yang sedang dan akan berkembang di Indonesia demi memulihkan ekonomi yang terdampak oleh pandemi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun