Mohon tunggu...
fabian setyawan
fabian setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - tugas artikel kewarganegaraan

tugas artikel kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Teror yang Meresahkan Masyarakat

9 April 2021   09:52 Diperbarui: 9 April 2021   10:09 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo lur, piye kabare

 Akhir-akhir ini masyarakat kembali dihebohkan digemparkan oleh beberapa aksi terorisme yang baru-baru saja terjadi, seperti pengeboman di Gereja Katedral dan penyerangan Mabes Polri oleh seorang teroris. Nahh, saat mendengar aksi teroris hal pertama yang ada di pikiranku adalah apasih yang mereka pikirkan? untuk apa?buat apa? itulah yang saya pikirkan, kalo bahasa kerenya ga habis thinking aku. Kalo aku dengar mereka melakukan itu untuk jihad ada juga yang bilang mereka ingin masuk surga atau mengambil jalan pintas masuk ke surga tepatnya, menurutku, yaa mereka melakukannya untuk berjihad, menurutku lur, ini salah, kenapa? Karena cara berjihad ga seperti itu, banyak sebenarnya cara untuk berjihad dengan baik, dan bukanya aksi teror, bisa dengan harta dan ilmu, seperti berdakwah, mengamalkan ilmunya, bersedekah, bagi yang punya tenaga digunakan untuk berjuhad dijalan allah, dan bukanya teror.

   Sebenarnya sih aksi teror di Indonesia sudah marak terjadi sejak dulu, bahkan hampir setiap tahun, salah satu aksi teror yang paling menggemparkan dunia adalah aksi Bom Bali pada tahun 2001 satu yang mengakibatkan sekitar 200 korban jiwa, ada lagi aksi bom Hotel J.W Mariot dan sebagainya, yang baru terjadi akhir-akhir ini adalah aksi bom di Gereja Katedral di Makasar dan Mabes Polri, dan yang bikin heboh aksi pelaku teror di Mabes Polri masih sangat muda dan pelaku adalah mantan mahasiswa perguruan tinggi yang telah di DO pada semester lima, sedangkan aksi di Makasar merupakan serangan balas dendam atas penangkapan beberapa terduga teroris tempo hari lalu.

   Sebenarnya sih, aku geram melihat aksi teror seperti itu apalagi di tengah wabah dan pandemi seperti ini, cukup prihatin juga sih, bagi saya tindakan terorisme adalah tindakan yang tidak manusiawi dan juga biadab, ingat di Agama Islam tidak di ajarkan kekerasan tidak diajarkan hal semacam itu, dan ini justru melenceng jauh dari ajaran Islam.

  Aksi tero juga dapat memecah belah persatuan dan dan dapat merusak ideologi bangsa, oleh karena itu kita harus berpegang teguh pada Pancasila karena menurutku Pancasila merupakan ideologi yang sempurna, karena mencakup toleransi, gotong royong, persatuan, kekeluargaan dll. Oleh karena itu saya berharap para aparat harus segera menuntas aksi teroris dan kalo bisa harus segera dicari akarnya, karena cara untuk menghentikanya adalah dengan mengancurkan akarnya.

 Tidak hanya itu,  para pelaku teror juga berkeinginan mendirikan negara khilafah atau negara muslim di Indonesia, yang mana Indonesia merupakan negara yang beragam suku bangsa maupun agama,

 Nahh pertanyaanku adalah dari manakah?siapakah?dan mengapa mereka ingin mendirikan negara khilafah, yang bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah mengajarkan untuk mendirikan negara khilafah, dan bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri satt berada di Madinah menciptakan Piagam Madinah, yang mana disana hidup beragam agama, tidak hanya Muslim, yakni Nasrani dan juga Yahudi.

   Perlu kita tau, bahwa kita harus hidup dengan rukun, hidup dengan toleransi dan bukanya memusuhi Agama lain, dan sesungguhnya semua agama itu sama yang berbeda hanya cara mereka menyembah tuhan saja, seperti dalam islam itu Allah SWT, dalam kristen itu Alah, dan sebagainya. semua adalah saudara, ada juga aturan yang harus diikuti maupun dijauhi dikembalikan lagi pada pribadi manusia, semuanya bagus tujuanya apapun sama yakni untuk kedamaian dan kebahagiaan. jadi intinya adalah hidup bergotong royong dan juga toleransi.

 Dan untuk apa kita memusuhi Agama lain, yang katanya dengan berjihad melawan orang Non Muslim bisa mati dengan syahid yang nyatanya malah mati sangid, seperti yang sudah saya katakan tadi mereka bermaksud mengambil jalan pintas, dan itu salah, perlu kalian tau, bahwa jalan menuju ke Surga itu panjang dan tidak ada jalan pintas, begini sya mengibaratkan teroris itu "mereka mengambil jalan pintas ke surga yang bukanya menuju e surga tapi malah ke neraka, istilahnya mereka tersesat"  yang bahkan sampai dibuatkan film berjudul Long road to heaven (2004) yang menceritakan tentang kisah kasus Bom Bali I, aksi bunuh diri sangat-sangat dilarang oleh allah swt, lahh ini lagi, bunuh diri pingin masuk surga, kan lucu.

   Saya juga mengutip dari berita bahwa aksi kedua teror baru-baru ini sangat amatir di mana di Makasar pelaku melakukanya dengan sangat mencolok dan terkesan tidak profesional sedangkan aksi Mabes polri yang juga melakukanya dengan mencolok.

 Bisakah seorang teroris bertaubat? Jawabanya bisa, kita ambil beberapa contoh seperti Ali Imron dan Umar Patek yang mengakui kesalahanya dan menyesal, dan juga Jack Harun yang kini berjualan soto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun