Mohon tunggu...
Nabila Putri
Nabila Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyukai musik dan film bergenre slice of life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Masalah Apapun dengan Emotional Intelligence

26 April 2021   23:14 Diperbarui: 27 April 2021   00:10 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu saya sering memiliki perasaan sedih yang tidak dapat dibendung. Saya tidak mengerti apa yang terjadi bahkan tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Pernah suatu hari saya mengalami putus cinta oleh seseorang, di 3 hari pertama pasca putus saya merasakan hal yang sangat kosong. Saya merasa bahwa ada hal asing yang terjadi, yang biasanya bangun tidur ada notification “good morning” dari seseorang, sudah tak lagi ada. 

Tiba-tiba suatu malam datang, saya nangis, sejadi-jadinya, sampai  pusing dan tangan kesemutan. Entah perasaan apa yang datang, saya tidak mencoba untuk berpura-pura kuat. Saya hanya diam termenung larut di dalam perasaan itu. Tiga minggu berlalu, saya masih dengan suasana yang sama. Sampai, kakak saya datang untuk menanyakan kabar, tanpa satu kata terucap, saya menangis lagi dan tak bisa menjelaskan apapun. 

Kakak saya pun menerima dan tidak memaksa saya untuk mengungkapkan apa yang terjadi, tanpa banyak bicara, dia menawarkan bantuan dengan mengantarkan saya ke psikolog. Dari kejadian itu, saya baru mengetahui bahwa perasaan saya saat itu adalah kecewa, sedih, dan kesepian. Menurutnya, saat itu saya tidak bisa memecahkan masalah karena terjebak oleh pikiran dan perasaan negatif. Saya harus bisa membuka diri pada perasaan yang datang dan harus mampu mengontrol perasaan tersebut, ucapnya. 

Setelah mempelajari banyak hal, seperti salah satunya self-love, saya memahami bahwa satu-satunya orang yang akan menolong dan memahami saya, ya, diri saya sendiri. Ketika saya tumbuh dewasa dan menyadari bahwa saya tidak pernah secara aktif belajar bagaimana menangani emosi. Saya tahu kalau saya harus merubah sesuatu dalam diri saya sendiri. Dari pengalaman ini, saya mulai berpikir tentang topik kecerdasan emosional dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan semua orang dan cara menangani masalah kita.

Dalam hal hubungan romantis, pertemanan, keluarga maupun pekerjaan, kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence (EI) adalah penting. Kecerdasan emosional adalah memiliki kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi kita sendiri dan mengenali, memahami, dan mempengaruhi emosi orang lain. Perintah yang sulit bagi banyak orang. Namun, ketika kita menguasai kesadaran akan emosi kita dan emosi orang lain, kita dapat terhubung dan berempati dengan rekan kerja dan rekan kerja secara lebih kohesif untuk meraih solusi lebih cepat.

Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, kita mampu melatih kecerdasan emosional.

1. Jangan self-talk yang negatif

Apakah kamu orang yang negatif? Jika iya, pindahlah pada titik di mana kamu benar-benar ingin beralih ke positif, langkah pertama adalah mengubah persepsi tentang situasi tersebut  dengan menghentikan berbicara negatif.

Saya yakin, kita semua memiliki suara di kepala kita yang tentang hal-hal negatif yang mungkin tidak benar. Dikutip dari Eastman (n.d.), untuk menghadapi situasi ini, tantang pikiran negatif dengan latihan sederhana yang disarankan oleh psikiater Dr. Daniel Amin: "Kapanpun kamu merasa sedih, marah, gugup, atau tidak terkendali, tuliskan apa yang kamu pikirkan. Kemudian pertanyakan pikiranmu. Benarkah? Hanya kata itu yang bisa menyebabkan perubahan dalam hidupmu. "

Membuat pikiran kita benar dan memutus lingkaran negatif dengan mempertanyakan pikiran kita dapat memiliki efek transformatif pada pandangan, hubungan, dan kinerja kerja kita.

2. Berhenti menghakimi orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun