Mohon tunggu...
Achmad Faal
Achmad Faal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Pesantren Dalam Mengatasi Degradasi Moral Remaja

5 Oktober 2017   01:08 Diperbarui: 5 Oktober 2017   02:32 4304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Rasa penasaran muncul, apa sih Degradasi Moral?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), degradasi diartikan sebagai kemerosotan atau kemunduran. Jadi dapat dikatakan bahwa degradasi moral ialah kemerosotan moral yang disebabkan oleh berbagai faktor yang berkembang di masyarakat.

Sering perkembangnya zaman, moral remaja dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara mereka berpakaian, tutur kata, tingkah laku, dan berbagai aspek lainnya. Permasalahan degradasi moral di negara ini seakan dibiarkan begitu saja dan tidak segera terselesaikan, sehingga terus berkembang sampai merambah ke berbagai kalangan. Faktor utama yang mengakibatan degradasi moral remaja salah satunya terkait dengan perkembangan arus globalisasi yang berjalan tidak seimbang.

Kemajuan berbagai aspek di era globalisasi saat ini terus dituntut, tanpa terlebih dahulu memandang aspek kesantunan budaya yang ada di negara ini. Kesenjangan inilah yang akhirnya membuat moral remaja semakin jatuh dan rusak. Sebab para remaja tidak pernah menyadari terhadap arus perkembangan globalisasi saat ini, mereka hanya mengikutinya begitu saja tanpa memilah-milah terlebih dahulu.

sampai saat ini pendidikan agama, dan etika (tata krama) masih terabaikan, padahal hal itu sangat dibutuhkan dalam pembentukan dan pembinaan karakter dan moral generasi penerus Bangsa. Akhlak dan moral remaja di negara ini bisa dikatakan sudah tidak baik, bisa dilihat ketika mereka berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah. Hal inilah yang membuktikan bahwa pendidikan di negara ini masih perlu banyak perbaikan dalam mencetak para penerus Bangsa yang dikatakan berkualitas. Walaupun banyak dari remaja yang berhasil dibidang akademik, namun banyak juga diantara mereka yang gagal di bidang akhlak dan moral. Sehingga dapat dikatakan bahwa pesantrenlah yang mampu menjawab tantangan itu semua.

Pertanyaan yang muncul, bagaimana kabar santri di tengah arus globalisasi ini? Apa kabar? Kita semua mengetahui, di pesantren, santri tidak diperbolehkan untuk membawa gadgetmaupun alat elektronik sejenisnya, terkecuali laptop (inipun tidak semua pesantren membolehkan). Aktivitas santri dalam mengakses dunia maya (internet) selalu dibatasi oleh berbagai peraturan yang mengikat. Bagi santri yang kedapatan membawa handphone,maka akan disita oleh petugas keamanan. 

Tetapi ada juga pesantren yang memberikan aturan, boleh membawa gadget dan peralatan elektronik lainnya, tetapi hanya boleh digunakan pada saat libur, selebihnya dititipkan kepada pengurus bagian keamanan. Aturan tersebut, bukan berarti pesantren menutup diri dari dunia luar bagi para santrinya, tidak! Santri masih mempunyai kesempatan untuk mengakses internet ketika sekolah, ketika di ruang komputer, atau saat pulang ke rumah masing masing. Tujuannya untuk apa peraturan tersebut diterapkan? Agar santri fokus dalam belajar, mengaji,menghafal, dan mengikuti semua aktivitas yang sudah terjadwal di pesantren. Inilah konteks sebenarnya yang dapat kita fahami bahwa pesantren itu sebagai solusi Degradasi Moral Remaja.

Hal terpenting yang juga bisa kita dapatkan dari pesantren dalam mengatasi masalah degradasi di kalangan remaja adalah "Pendidikan Akhlak". Akhlak yang dimaksudkan bukan hanya dalam persoalan etika saja. Akan tetapi, juga merujuk terhadap persoalan yang berkaitan dengan sikap dan ucapan. Seseorang yang bisa dikatakan berakhlak, jika antara perkataan, perbuatan, perasaan, dan pikirannya selalu berjalan secara beriringan.

Pesantren selalu menyelenggarakan pendidikan karakter secara maksimal. Bukan hanya dalam masalah teori saja, akan tetapi juga yang berkaitan dengan praktek secara langsung. Sehingga dapat dikatakan bahwa pesantrenlah yang mampu memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan degradasi moral pada remaja sebai calon penerus bangsa Indonesia dimasa mendatang.             

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun