Mohon tunggu...
KKN MBKM UM SURENLOR
KKN MBKM UM SURENLOR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

AKUN PUBLIKASI RESMI KKN MBKM UM DESA SURENLOR KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukung UMKM Berkembang: Mahasiswa Pengabdian UM Berikan Pemahaman Strategi Pengembangan Bisnis

4 Desember 2022   22:37 Diperbarui: 6 Desember 2022   07:23 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TRENGGALEK -- Salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan suatu usaha adalah adanya strategi yang tepat. Sebelum memilih strategi, perlu adanya pemahaman yang baik mengenai komponen dari suatu usaha itu sendiri. Dalam hal ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang tengah tergabung dalam kegiatan KKN Membangun Desa memiliki program terkait dengan pengembangan bisnis. Program tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2022 di desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Jenis UMKM yang dipilih untuk program yakni usaha yang telah memiliki produk sendiri, telah melakukan branding, dan sedang berada di tahap pengembangan.

Salah satu UMKM desa Surenlor yang dipilih dalam program pengembangan bisnis ini adalah usaha bernama "Shaffa Collection" milik bu Ani. Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2015 ini menawarkan jasa jahit pakaian, souvenir, buket, dan make up. Dalam sesi wawancara, pemilik usaha menyatakan masih menjalankan usahanya sendiri tanpa karyawan dan dengan modal pribadi. "Ingin sekali mengembangkan usaha misalnya punya gallery, tapi belum tau harus bagaimana dulu." kata bu Ani.

Dalam program ini, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM memberikan penjelasan mengenai penggunaan SWOT dan BMC dalam rangka pengembangan usaha atau bisnis. Penjelasan yang diberikan pada pihak usaha mencakup pengenalan SWOT dan BMC, manfaat, dan cara menerapkan serta menganalisisnya. Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh model SWOT dan BMC berdasarkan usaha milik bu Ani. Hal tersebut bertujuan agar pelaku usaha dapat langsung paham dan mampu menentukan strateginya. 

"Apabila pelaku usaha telah paham akan komponen dari pengembangan bisnis, maka akan lebih mudah untuk memperluas dan mengembangkan usahanya. Sebab, akan ada lebih banyak pengetahuan mengenai faktor internal maupun eksternal dari suatu usaha yang hendak dikembangkan tersebut." jelas Mawalda Salwa, Mahasiswa UM.

Seberapa penting analisis SWOT untuk UMKM?

SWOT terdiri dari Strength (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threat (Ancaman). Sehingga, dalam merumuskan suatu rencana pengembangan bisnis dapat menggunakan analisis SWOT tersebut. Dengan adanya analisis SWOT, maka akan mampu memperhatikan berbagai faktor yang memiliki pengaruh pada keberlangsungan usaha. Menjadikan suatu usaha lebih dapat mengetahui apa saja peluang dan kekuatan yang dimilikinya serta yang menjadi nilai jual dari usaha itu sendiri. Kemudian, suatu usaha juga akan tau kelemahan yang perlu diperbaiki dan apa yang menjadi ancaman dari bisnisnya.

Pemanfaatan Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas (BMC) merupakan alat manajemen untuk dapat membuat rancangan bisnis dengan tampilan ringkas namun tetap mudah dipahami. Komponen dari BMC sendiri akan membantu suatu usaha dalam memahami berbagai bagian misalnya bagian konsumen, keuangan, hingga aktivitas bisnis yang terlibat. 

Dengan pemahaman pelaku usaha yang mencukupi, maka akan semakin besar peluang suatu usaha untuk dapat selangkah lebih maju. "Dengan adanya program pemberian pemahaman pengembangan bisnis, pelaku usaha akan menjadi lebih tau langkah - langkah apa saja yang perlu diambil untuk kepentingan pengembangan usahanya." tutur Mawalda Salwa. Dengan demikian, kedepannya diharapkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa Surenlor dapat terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun