Hingga gelombang kita bergulung kembali, pulang pada sunyi...
Mari sayangku...
Di negeri sunyi inilah tempat mu...Â
tempat kita...Â
Pada bibir penuh milik sang kekasih bernama Damai...
Lalu sunyi mu dan sunyi ku menjadi sepi... dilibas gelombang baru yang datang dari negeri balik tirai bambu...
Mencabik dan menjatuhkan angkuhnya peradaban besi ini...
Â
Rindu aku pada gelombang ...Â
Waktu aku merengkuh jemarimu lalu berlari di atas biru... saat itu,Â
Kita tak takutkan luka... tak takutkan sakit...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!