Mohon tunggu...
Embun Pagi
Embun Pagi Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba Bahagia

Aku adalah aku, bukan kamu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Satu Kata Untuk Anies Baswedan; Memalukan!

3 Juli 2021   13:37 Diperbarui: 3 Juli 2021   13:39 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miris sekali saya baca berita pagi ini. Seorang Gubernur Ibu Kota Negara, Anies Baswedan menjadikan dirinya bak seorang pengemis. Tanpa rasa malu, dia memerintahkan bawahannya untuk menyurati duta-duta besar negara tetangga yang berkantor di Jakarta. Tujuannya satu. Meminta sumbangan.

Memalukan!

Entah apa yang ada dalam pikiran Anies Baswedan. Sebagai Gubernur di daerah paling kaya, Anies seharusnya mampu mengatasi dampak pandemi dengan anggaran yang tersedia.

Kalaulah kurang, Anies bisa mengupayakan pendanaan dari sektor lainnya. Refocusing misalnya. Atau memangkas gaji pribadinya serta bawahannya untuk kepentingan rakyat. Itu pasti lebih hebat. Bukannya mempermalukan diri dengan jadi pengemis dan malakin duta besar negara lain.

Kalau dipikir-pikir, Anies adalah Gubernur paling beruntung di Indonesia. Dengan pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi nasional, Anies tak perlu pusing kalau soal anggaran untuk penanganan Covid.

Bayangkan saja. Tahun 2019 lalu, PAD Jakarta mencapai Rp62,3 triliun. Dan meski dihantam pandemi pada 2020 lalu, PAD Jakarta tetap tinggi, mencapai Rp38,08 triliun.

Bandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Tak usah dengan daerah kecil di luar Jawa. Dengan Jawa Tengah saja misalnya, pendapatan asli daerah dua provinsi itu bak langit dan bumi.

Tahun 2019, provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu hanya mendapatkan PAD sebesar Rp14,4 triliun. Jumlahnya semakin berkurang akibat pandemi menyerang di tahun 2020. Saat itu, Jateng hanya memperoleh PAD sebesar Rp14,2 triliun.

Meski PAD lebih kecil, tapi kinerja Ganjar dalam penanganan pandemi lebih baik dari Anies.
Saat awal pandemi menyerang, Ganjar langsung melakukan refocusing anggaran. Total Rp2,2 triliun berhasil diamankan untuk membantu masyarakat yang kesulitan. Bantuan sosial diberikan. Stimulus untuk UMKM dijalankan.

Sama-sama kekurangan anggaran, namun Ganjar tak pernah sekalipun mengemis minta bantuan. Yang ada, banyak perusahaan dan komunitas masyarakat yang berduyun-duyun memberikan bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun