Mohon tunggu...
EZER AYUSALIN NAZARA
EZER AYUSALIN NAZARA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalani, Lewati dan Teruskan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bedah dan Makna Kisah dari Screening Film Dokumenter (Sintas Berlayar), Expression Different 2.0 Karya Mahasiswa FTV UPI.

30 September 2022   13:59 Diperbarui: 30 September 2022   14:04 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penayangan Film Dokumenter yang di tampilkan dari hasil karya Mahasiswa FTV angkatan 2021 adalah salah satu karya yang patut utuk di apresiasi, dikarenakan karya yang dibuat sangat bermakna dan membangkitkan simpati dan empati penonton yang ikut dalam menyaksikan hasil karya mereka tersebut. Tanpa terkecuali Mahasiswa Inbound PMM UPI ikut dalam menyaksikan Film Dokumenter tersebut, khususnya yang berjudul Sintas Berlayar. Penayangan Film Dokumenter tersebut digelar pada tanggal 25 September 2022, di Lantai 4, Ruang Auditorium FPSD UPI.

Screening Film Dokumenter Expression Different 2.0 suatu hal kewajiban yang harus dibuat dan dikaryakan oleh mahasiswa angkatan 2021 FTV, FPSD UPI. Untuk bisa menonton penayangan film documenter bersyarat yaitu dengan diwajibkan membeli tiket terlebih dahulu agar bisa masuk dan menyaksikan beberapa film yang akan ditayangkan. Expression Different jika diterjemahkan yaitu ekspresi berbeda dan merupakan salah satu acara yang ditampilkan dengan secara tidak tersirat memberikan makna bagi kita serta inspirasi melalui pameran foto, talkshow, dan film bagi diri sendiri dan orang lain. Namun, dari  beberapa film yang ditayangkan tersebut, hanya Film Dokumenter yang berjudul Sintas Berlayar yang akan dibedah dan di kaji maknanya didalam artikel yang dibuat ini.

Sebelum masuk pada makna yang terkandung didalam Film Dokumenter yang berjudul Sintas Berlayar, maka perlu diketahui bahwa dalam penayangan film tersebut butuh waktu yang lama serta proses didalam membuat hingga penanyangan film tersebut. Proses yang terdapat didalamnya mungkin sangat baik, akan tetapi salah satu yang perlu diperbaiki adalah penyesuaian antara penggabungan suara yang satu dengan yang lain harus disetarakan sehingga tidak terlalu berat sebelah, artinya apabila seseorang sedang berbicara mengenai kisah hidupnya maka suara tambahan lainnya dikecilkan agar bisa terdengar oleh penonton.

Sintas Berlayar merupakan Film Dokumenter yang didalamnya menanyangkan mengenai kisah seorang nelayan disabilitas yang tetap semangat dalam mencari nafkah keluarganya. Dari kisah yang diceritakan oleh sang nelayan  bahwasanya dia dulunya adalah seorang pemabuk yang tidak terlalu bertanggung jawab terhadap keluarga, karena hal tersebut dia mendapat kejadian kecelakaan hingga kaki kanannya diamputasi yang menyebabkan dia disabilitas. Akan tetapi, bukan berarti dengan dia mengalami tersebut tidak menjadikan dia malas, namun dia tetap semangat dan bahkan lebih semangat dari sebelumnya. 

Dari kisah seorang nelayan tersebut dapat kita ambil dan maknai bagi diri sendiri bahwa kita tetap wajib untuk mensyukuri yang ada didalam hidup kita, pergunakan jiwa dan tubuh sebaik mungkin untuk menjalani kehidupan yang nyaman untuk bisa bertahan hidup. Selagi, kita masih diberikan tubuh yang sehat untuk menjalani kehidupan dan terus berproses mengikuti perkembangan alur zaman yang terus berkembang.

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun