Mohon tunggu...
Yamato Kamikaze
Yamato Kamikaze Mohon Tunggu... -

To Know Me, and The other post just visit my private portal web on posuposu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tertib Tempat Tinggal bukan Lalu Lintas

15 Februari 2016   21:35 Diperbarui: 15 Februari 2016   21:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ini caption"][/caption]Sekarang menjadi tren, melakukan penertiban oleh kepala daerah untuk menghasilkan tempat dengan konsep hunian layak dan tidak kumuh. Kalau masih banjir, macet, mungkin itu bukan persoalan. Karena yang lagi trend penertiban. Ada selokan yang penuh dengan sampah, biarkan saja air hujan yang turun deras akan menghanyutkan mereka. Jalan raya selalu macet, biarkan saja di waktu tertentu akan senggang, jarang ada kendaraan lewat. Ini rumah masih layak untuk dihuni, jangan dibiarkan karena ingin sekali menciptakan hunian yang layak dan indah tidak terlihat kumuh, apalagi ada orang terkenal mau kesini, apa kamu tidak malu. Asyik..

Tertib lalu lintas, masih saja masyarkat bersikap acuh, sampai sekarang berapa orang yang mau sekali untuk ditilang. Orangnya memang sengaja, tidak bawa pelindung kepala seperti helm, lampu siang hari harus menyala masih saja padam, itu memperlihatkan bahwa masyarakat masih ingin sekali ditilang, apalagi tertib tempat tinggal. Sampai ada yang melakukan penertiban, bagaimana supaya penertiban itu gagal, itu wajar saja. Dan itu mengalir secara spontan dari masyarakat, meskipun akan direlokasi di tempat yang sudah disiapkan.

Seakan-akan tinggal di suatu tempat sudah siap yang namanya tempat tinggal, tak perlu pusing lagi mencari rumah hunian. Kalau mau hunian layak dengan panorama alam yang indah, tunggu dulu sekarang masih ada proses penertiban, kalau goal ya win, kalau offside ya tendangan bebas. Sebentar ada kutipan, iya hallo ... iya.. gambar di atas akan menghilang karena di hapus sama siapa? Oh begitu ya, yah nanti coba lihat saja. Lanjutkan artikel yang panjang dan menawan ini.

Sebelum kesimpulan, apa yang menjadi motivasi dari penertiban tempat tinggal, yang dari dulu belum pernah terjadi penindakan. Kalau sekedar trend, karena salah satu kepala daerah di provinsi tetangga sebelah sudah berhasil melakukannya, jadi ini bisa dilakukan di daerah anda, mungkin itu jadi motivasi. Apalagi masyarakt antusias, mereka tersanjung dengan yang dilakukan kepala daerah kalau melakukan penertiban, dapat sanjungan. Sampai-sampai pemilihan selanjutnya, tidak khawatir akan kalah dengan lawan kandidat, santai-santai.

Atau untuk kebaikan bersama, apa untungnya dari pemerintah melakukan penertiban. Supaya mendapatkan image, bahwa pemerintah sekarang peduli dengan kehidupan rakyat, dimana-mana ada rusun, semua diharapkan tinggal di tempat yang sudah tersedia, jangan melawan. Apa seperti itu, mungkin jalan yang dilakukan sudah pemerintah tetapkan, warga tidak boleh ganggu gugat. Atau karena jelang pemilihan, ini bisa menjadi isu hangat. Anda berkontribusi untuk menyelesaikan masalah itu, dan citra anda baik. Sudah tak perlu sewa tim sukses, sewa saja tim gagal, karena anda tidak perlu pencitraan semu. Masyarakat sudah menilai anda, orang yang terbaik menduduki jabatan fungsional.

Sekarang trend tertib tempat tinggal, siapa yang tinggal disana baru-baru ini atau sudah lama, persiapkan diri akan dilakukan penertiban, anda harus tinggal di tempat yang kami sediakan, jika melawan, maka anda tidak punya tempat tinggal, pulang kampong saja. Atau beli rumah yang terjangkau tersedia di daerah ini, penjualan apartemen jadi makin meningkat. Berkat kepala daerah yang santun, dan berwibawa, kata masyarakat.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun