Mohon tunggu...
krisna agung wicaksono
krisna agung wicaksono Mohon Tunggu... Insinyur - Selalu bersyukur dan kurangi sambat :)

NIM 512018079

Selanjutnya

Tutup

Money

Supernya Bisi 226 Jagung Lampung

16 September 2018   22:35 Diperbarui: 16 September 2018   22:41 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampung merupakan salah satu lumbung jagung nasional. Dari provinsi paling selatan pulau sumatera ini,jagung telah menjadi salah satu komoditas favorit yang menjadi tumpuan pendapatan para petani. Tidak heran jika bnyak varietas jagung yang beredar di provinsi ini. Lantas ,seperti apa jagung superhibrida BISI 226 mencoba masuk dan meramaikan pasar jagung di Lampung?

Bisi 226 merupakan nama baru di pasaran jagung hibrida. Varietas terbaru dari PT BISI International. (BISI) ini hadir di tengah-tengah ramainya pasar benih jagung dalam negri. Tidak ketinggalan pula di Lampung. Di provinsi ini, BISI 226 mencoba eksis dengan bekal keunggulan yang dimilikinya.

Di lampung sendiri, petani jagung seakan dimanjakan oleh banyaknya varietas dari berbagai produsen benih yang dipasarkan. Semua membawa kelebihannya masing-masing. Mulai dari harga, produktivitas, hingga ketahananterhadap penyakit menjadi parameter utama yang kerap dijadikan tolak ukur dipilihnya suatu varietas oleh para petani. Varietas yang memiliki daya saing dan stabilitas dari parameter utama itulah yang bisa dipastikan akan lebih cepat berkembang dan lebih mudah diterima pasar.

Jagung super hibrida BISI 226 yang dalam setahun terahir dikenakan di wilayah Sumatera Bagian Selatan(Sumbagsel), khususnya Lampung ,seakan menjadi warna baru di dunia perjagungan di kawasan ini. Menyitir dari beberapa petani yang sudah menanamnya kalimat yang tepat untuk mengomentari BISI 226 adalah "mengagumkan sejak awal". Ungkapan yang cocok. Karena, ketangguhan BISI 226 diawali sejak jagung ini tumbuh pertama kalinya. Tarikan awal yang menyenangkan .

Tahan Bulai

Bulai bagi petani jagung merupakan momok yang paling menakutkan. Karena, pengaruh terhadap produksi yang luar biasa, dan bahkan mampu mengakibatkan kegagalan panen dari serangan yang di timbulkannya. Semua jagung berkemungkinannya. Semua jagung berkemungkinan terkena serangan penyakit ini, namun setiap varietas memiliki ketahanan yang berbeda terhadapnya.

Kalau dilihat dari penyebabnya, bulai pada tanaman jagung disebabkan oleh jamur peronosclerospora maydis. Sehingga serangannya sangat cepat, karena penyebaranya dengan spora yang menyerupai benang. Kalau dilihat dari sifatnya, penyebaran bulai dipicu oleh faktor kelembaban yang tinggi. Maksudnya, kadar uap air di dalam udara tinggi sementara sinar matahari cukup panas.

Kondisi seperti itu biasanya terjadi pada musim tanam kedua , dimana hujan masi cukup bnyak akan tetapi panas matahari juga sudah mulai terik karena sudah masuk musim kemarau. Saat seperti inilah, yang mendorong pertumbuhan jamur bulai mengalami peningkatan , sehingga dampaknya pada tanaman jagung luar biasa, apalagi bagi varietas yangkurang tahan terhadapnya.

 Dalam kondisi seperti itu, varietas BISI 226 menunjukan superioritasnya sebagai jagung yang tahan serangan penyakit bulai. Hal ini terbukti dari hasil trial di sejumlah lokasi di belahan Sumatera Bagian Selatan, tidak ada yang terserang, apalagi sampai gagal panen.

Juga Aman dari Busuk Pangkal Batang

Di lampung, penyakit busuk pangkal batang ini disebut juga sebagai mati bujang atau mati gadis. Bagi petani jagung, penyakit ini cukup menghawatirkan, karena serangan yang di timbulkannya bisa mencapai 10-20%. Gejala awal serangannya bisa dilihat saat tanaman berumur 60-75 HST. Pada umur tersebut, tanaman jagung masih tampak hijau karena fase penyerbukan telah selesai dan beralih pada fase pengisisan biji. Pada saat inilah biasanya di antara hamparan tanaman jagung yang menghijau tersebut muncul beberapa tanaman yang tiba-tiba mengering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun