Mohon tunggu...
Eko Raharjo
Eko Raharjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang sedang Belajar Menulis

Fast Learner, Researcher, Risk Examiner, Lecturer, Copywriter

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penilaian Parameter Risiko Perusahaan pada Masa Pandemi

30 April 2020   08:42 Diperbarui: 30 April 2020   08:41 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc pribadi ( faktor Risiko pada saat pandemi)

Dalam Ilmu Manajemen Risiko, ada beberapa parameter untuk mengukur dampak dan implikasi suatu kejadian. Dengan mengetahui parameter -- parameternya maka selanjutnya dapat dibuat clustering pengaruh dan besarnya pengaruh tersebut bagi perusahaan termasuk diketahui pilihan -- pilihan alternative solusi untuk masalah tersebut. 

Sejalan dengan hal tersebut berikut beberapa parameter yang mungkin dapat di petakan untuk menggali kemungkinan dampak dan keparahan suatu dampak bagi perusahaan.

1. Likuiditas dan Cash Flow 

Salah satu tekanan yang paling berat bagi perusahaan yakni permasalahan Likuiditas. Saat semua berhenti dan menghentikan aktivitasnya maka likuiditas perusahaan menjadi menurun. Aktivitas -- aktivitas yang selama ini menjadi aliran darah bagi perusahaan seakan berjalan lambat namun perusahaan tetap harus dapat bergerak untuk dapat terus hidup.

Ditengah Kewajiban Operasional perusahaan dan kewajiban fix bulanan perusahaan. Banyak perusahaan yang pada akhirnya melakukan restrukturisasi pada kewajiban-kewajiban yang dapat di longgarkan. Untuk kewajiban yang sifatnya fix atau tetap. Perusahaan memilih untuk mungkin jalan efisiensi agar semua kondisi tetap berjalan meskinpun lambat.

Bagi perusahaan dapat mengukur risiko ini dengan melalukan financial Stress dalam berbagai scenario untuk dapat mengetahui sejauh mana perusahaan dapat bertahan dan memiliki pilhan efisiensi yang paling pas agar dapat menjaga keberlangsungan perusahaan.

2. Supply and Demand

Risiko Supply and Demand ini sangat terasa bagi perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur dan F&B. Menurunnya permintaan akan mengakibatkan menumpuknya Stock yang tidak bisa semua terserap. 

Mungkin jka stock nya memiliki daya tahan yang lama tidak akan menjadi permsalahan namun jika Stock tersebut sangat bergantung waktu dengan Demand nya, maka pilihannya adalah menurunkan sesuai dengan keseimbangan stick and demannya.

Risiko ini harus bisa di lakukan scenario mingguan. Untuk melihat keseimbangan antara stock dan demand. Begitu juga bisa jadi dari pabrikan supply yang terganggu pasokannya maka pilihannya adalah menurunkan produksi yang akaibatnya tidak semua demand dapat terpenuhi termasuk harusnya perusahaan sudah mulai memikirkan alterative supply dari perusahaan lainnya.

3. Perubahan Kebijakan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun