Mohon tunggu...
Ewin Suherman
Ewin Suherman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Idiot Virgin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arah

28 September 2011   02:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

;

Berjalan dari satu titik yang paling lemah. Terseok-seok langkah. Inginku enyahkan penat. Yang terus saja menandak-nandak liar menelingkung dalam diri. Membungkam sepi.

"Seperti menjilat waktu saja." Desismu mencibir. Mendapatiku yang melenguh lemah dalam garisan yang menepi.

"Maksudmu?"

"Seandainya kau lebih bodoh dari tampangmu, aku pasti sudah menjebarkan penjelasannya. Tapi ternyata kau lebih beruntung dari yang terlihat, cengeng!" Gerungmu melanjutkan. Mencaci.

"Aku tak mengerti maksudmu apa? Bisa kau jelaskan lagi?"

Kau malah tersenyum sinis. Mengibaskan selendang hitam dan menjatuhkannya di atas kepala. Mengikatnya untuk menutup lebih banyak.

"Selamat menikmati kebodohan yang tak berbentuk!" Bisikmu masih dengan nada mencibir. Lantas, beranjak meninggalkanku sendiri.

Kau terus saja berjalan. Berjalan tanpa sekali pun kau menoleh. Menegaskan keanggunan yang tak akan terjamah oleh kelemahan. Teriakkanku tak kau hirau. Malah membuatmu lebih cepat melesat. Memasuki kabut-kabut. Menyublim bersamanya.

Seketika ku rasakan panas yang membakar. Ku dapati diri dalam ke gersangan. Tanpa ada keteduhan. Di mana ini? Tanyaku kepada diri sendiri. Jelas tak akan ada jawaban. Kecuali gersang yang kian memanggang. Tanpa arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun