Mohon tunggu...
erwin wiguna
erwin wiguna Mohon Tunggu... wirausaha tani -

Tumbuh di Desa memberikan kekuatan sendiri untuk berkembang dan terus bertahan dalam kehidupan pertanian untuk kemaslahatan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wow, Lumpur Sawah Jadi Energi Listrik

4 Oktober 2017   15:49 Diperbarui: 4 Oktober 2017   15:50 4178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkaian Energi Listrik dari Lumpur Sawah (dok. Wakudi)

Saya petani muda dari Kabupaten Indramayu, Indramayu merupakan lumbung padi nasional dengan luas panen padi mencapai 246.833 Hektar dengan produksi 1.800.443,53 ton di tahun 2017 merupakan anugrah bagi kami.

Beberapa kendala saat ini muncul pada budidaya tanaman padi, diantaranya yaitu menurunnya tingkat hasil produksi, hal tersebut terjadi karena lahan sawah sudah tidak sehat lagi disebabkan penggunakan pupuk kimia yang terus menerus sejak revolusi hijau sehingga lahan semakin jenuh, rusak dan minim unsur hara.

Permasalahan tersebut selalu kami diskusikan dikalangan petani muda, dan pada akhirnya kawan petani muda yaitu Wakudi menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan krisis lahan rusak dengan mengembalikan fungsi alam dengan menggunaan pupuk organik.

Tempat tinggal Wakudi di Desa Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu tidak jauh dari Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan, Wakudi terus melakukan pengamatan dan penelitian terhadap kandungan yang ada di lumpur sawah, sungguh sangat mencengangkan menurut Wakudi bahwa lumpur sawah dapat menjadi sumber energi listrik yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Design Rancangan alat (dok. Wakudi)
Design Rancangan alat (dok. Wakudi)
Wakudi melakukan uji terhadap lumpur sawah dengan cara membuat rangkaian alat, adapun bahan yang digunakan yaitu : Gelas bekas air mineral (5 buah), Lumpur sawah secukupnya, PNCP (Pupuk Nabati Cair Pemacu Tumbuh), Lampu LED (boleh bekas lampu senter), Kabel/Kawat NGA, Kawat tali antena (alumunium) dan Alat Avometer untuk mengecek voltase.

Untuk membuat rangkaian alat tersebut caranya cukup mudah yaitu dengan menggunakan seutas kawat/kabel NGA untuk kutub plus (+) dan kawat tali antena (alumunium) untuk kutub minus (-), dirangkai sesuai gambar secara seri/ paralel dan tancapkan ke tempat/gelas yang telah diisi lumpur.

Cek Voltase Energi Listrik dari Lumpur (dok. Wakudi)
Cek Voltase Energi Listrik dari Lumpur (dok. Wakudi)
Adapun cara kerjanya seperti berikut : 5 (lima) gelas bekas air mineral diisi dengan Lumpur Sawah yang dikasih PNCPT (Pupuk Nabati Cair Pemacu Tumbuh) dalam keadaan tanah/air macak-macak. Lalu rangkai kabel disambung seri/paralel dan tanjapkan ke lumpur akan menghasilkan setrum/tegangan listrik sebesar 5,19 Volt setelah dikasih beban 7 (tujuh) buah lampu LED senter (tegangan akan drop menjadi 2,77 Volt) dalam keadaan lampu LED menyala.

Disawah penggunakan energi listrik berbahan lumpur sawah sangat efek dan dapat digunakan sebagai penerangan lampu, cahaya dari lampu tersebut berguna untuk mengatasi dan sebagai perangkap hama serangga seperti wereng, kupu putih, klaper dan sebagainya.

Petani dan masyarakaty tidak harus menggunakan lampu dari sumber listrik PLN/Baterai atau Bahan Bakar Minyak (BBM), cukup menggunakan lumpur sawah yang gratis dari alam.

Indonesia yang merupakan negara agraris memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi listrik yang berbahan dasar dari lumpur sawah, lumpur sawah begitu banyak dan melimpah sehingga dapat dijadikan alternatif energi terbaru dan terbaharukan.

Penemuan energi listrik dari lumpur sawah ini dapat dikembangkan tidak sebatas untuk dunia pertanian saja namun dapat digunakan secara luas sebagai sumber energi yang siap pakai hanya perlu teknologi penunjang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun