Mohon tunggu...
Evy Sofiawati
Evy Sofiawati Mohon Tunggu... Aktor - Petani dan pengajar

Pendidik, Penyuluh, Petani dan Peduli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Majelis Taklim Al Mu'minun

22 September 2021   19:44 Diperbarui: 23 September 2021   15:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Maksudnya gimana mbak?"....saya tidak mengerti kearah mana pembicaraan yg beliau maksud, " begini bu...karena musolla ini ada diwilayah ibu, jadi bagaimana bila ibu yg jadi ketuanya ?" beliau berujar dengan tatapan mata yg memohon.

Kami adalah warga baru yg belum lama tinggal didaerah ini, saya ikut berbaur dengan warga asli dengan mengikuti majelis taklim yang ada disekitaran perumahan . Menyenangkan tatkala kita diterima dengan tangan terbuka dan menawarkan persaudaraan dengan tanpa syarat.

Perumahan kami bertetangga dekat dengan pemakaman warga dan danau yg asri sehingga daerah kami tergolong sepi. Di komplek pemakaman berdiri mushola kecil yg sering dipergunakan untuk menyolatkan jenazah dan juga para peziarah yg datang dihari-hari tertentu, di mushola inilah atas dorongan dari warga setempat akhirnya kami mendirikan majelis taklim yg kami peruntukan untuk warga disekitarnya.

Majelis Taklim Al Mukminun akhirnya didirikan pada tahun 2003, majelis taklim yg termuda diwilayah kami yg berdiri atas dukungan ibu-ibu majelis taklim senior yang tidak segan-segan memberikan bantuannya.

Ternyata banyak hal baru yg kami dapat dalam mengelola majelis taklim ini, bisa bersentuhan langsung dengan para ibu-ibu yg kebanyakan sudah lansia yg berdedikasi tinggi untuk menghadiri pengajian ,ada sebagian yg belum bisa membaca Al Qur'an tapi hafal diluar kepala surat-surat panjang yg sering dilantunkan, sangat menakjubkan...

Ibu-ibu lansia yg selalu hadir tatkala acara pengajian diadakan, kebanyakan adalah lansia yg berdaya, ada yg menjadi buruh cuci setrika di perumahan, ada yg berkeliling menjajakan makanan dan ada juga yg menjual barang kreditan ,mereka selalu menyisihkan uang penghasilannya yang tidak seberapa banyaknya untuk mengisi tromol pengajian yang membuat kami sangat terkesan.

Pada tahun ketiga, kami mendapat tawaran kerjasama dari pensiunan nakes untuk mengadakan pengobatan gratis di mushola kami, tawaran yg tidak mungkin kami tolak karena ternyata para ibu-ibu lansia ini jarang menyempatkan waktunya untuk memeriksa dirinya sendiri. Pengobatan gratis ini kami adakan sebulan sekali dan akhirnya tidak hanya ibu-ibu pengajian saja yg hadir tapi mencakup wilayah RW.

Kami pun bekerja sama dengan puskesmas wilayah untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan untuk lansia yg hingga akhirnya berkelanjutan dengan didirikannya Posbindu ( khusus lansia ) untuk mendampingi Posyandu yg telah lama ada.

Pada tahun 2014 majelis taklim kami kedatangan tamu yg mengenalkan kami tentang bank sampah yang akhirnya menyadarkan kami bahwa masih banyak hal yang belum dilakukan untuk lingkungan kami, setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya kami berkeliling di semua majelis taklim yg ada diwilayah kami untuk memberikan penjelasan tentang bank sampah yang akhirnya di tahun yang sama kami mendirikan Bank Sampah yang kami beri nama   " BERLIAN " singkatan dari ' Bersihkan Lingkungan Anda ' yang pengurusnya kami ambil dari tiga majelis taklim diwilayah yang sama.

Berdirinya Bank Sampah ini akhirnya bisa menambah penghasilan para lansia dan juga menjadikan wilayah kami menjadi lebih bersih dan akhirnya banyak warga yang ikut menjadi nasabah bank sampah. Dan pada akhirnya BS Berlian mendapatkan apresiasi dari kota Tangsel sebagai juara 2 pada tahun 2017 dan juara 1 pada tahun 2019.

Pada tahun 2015 majelis taklim kami kedatangan tamu dari Dinas Pertanian yang menerangkan bahwa sampah rumah tangga organik  ternyata lebih banyak daripada sampah non organik, beliau menawarkan dibentuknya Kelompok Wanita Tani yang akan dibimbing dari penyuluh deptan, penawaran yang disambut antusias oleh para lansia yang suka bertanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun