Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Membuat CV yang Bikin HRD Melirik, Bukan Meringis

18 Mei 2025   13:12 Diperbarui: 18 Mei 2025   13:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan yang sedang menulis CV, simbol pentingnya kejujuran dan cerita pribadi dalam setiap detail.  (Pixbay)

Ingin tahu rahasia cara membuat CV yang bukan cuma cantik di mata sendiri, tapi juga memikat HRD? Artikel ini mengajakmu menyelami cara membuat CV yang benar-benar manusiawi, bukan sekadar tumpukan data.

Ketika CV Jadi Cermin Diri yang Gagal Bicara

Saya masih ingat betul ekspresi wajah teman saya saat menerima pesan penolakan dari perusahaan impian. Bukan karena gagal interview. Bukan karena kurang pengalaman. Tapi karena CV-nya... katanya "nggak mencerminkan siapa dia sebenarnya."

Kalimat itu menggantung di kepala saya lama sekali. Karena ternyata, CV bukan sekadar kertas berisi daftar prestasi dan pekerjaan. Ia semacam potret diam dari diri kita. Dan ironisnya, banyak dari kita yang justru merasa asing melihat bayangan sendiri di sana.

Apakah kamu juga pernah merasa begitu? CV yang kamu kirim terasa steril, formal, dan dingin. Seolah kamu hanya mencoba menyenangkan sistem, bukan menjelaskan siapa kamu sebenarnya.

Lalu bagaimana caranya menulis CV yang bukan cuma dilirik sekilas, tapi membuat HRD merasa, "Orang ini, harus gue ajak ngobrol"?

CV Itu Bukan Brosur Iklan, Tapi Cerita yang Jujur

Bayangkan kamu sedang berjalan di lorong toko dan melihat dua brosur. Yang satu penuh warna dan penuh jargon seperti "fast learner, hard worker, team player" tapi terasa seperti klon dari 100 pelamar lain. Sementara yang satu lagi sederhana, tapi punya kalimat yang membuatmu berhenti:

Saya pernah gagal mengelola tim kecil karena terlalu takut membagi tugas. Dari situ saya belajar bahwa kepemimpinan bukan soal kontrol, tapi keberanian mempercayai.

Yang mana akan kamu baca lebih lanjut?

Masalahnya, kita terlalu sering menulis CV untuk menyembunyikan kekurangan. Padahal justru keretakan dan pengalaman keliru itulah yang membuat kita manusia. Dan manusia itulah yang dicari oleh HRD, bukan robot penghafal template.

Apa yang Bikin HRD Meringis Saat Baca CV?

Saya sempat iseng ngobrol dengan beberapa HRD, dan rata-rata mengeluhkan hal yang sama:

  1. CV Copy-Paste dari internet. Formatnya sama, isinya sama, bahkan typo-nya pun sama.

  2. Bahasa yang tidak jujur. Terlalu banyak klaim, tapi kosong dari bukti konkret.

  3. Overdesain. Pakai font warna-warni, background ala presentasi PowerPoint tahun 2000-an.

  4. Tidak relevan. Mencantumkan prestasi lomba makan kerupuk saat melamar posisi data analyst.

"Boleh nggak sih kita nunjukin sisi personal?" tanya saya ke salah satu HR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun