"Apa yang bisa kamu ajarkan kepada kami, Pak?". Sebuah pertanyaan yang terdengar sederhana, namun mengguncang seluruh keyakinanku sebagai seorang guru.
Saat itu, aku duduk di depan kelas, menatap mata-mata polos penuh rasa ingin tahu yang menunggu jawaban.
Mereka adalah siswa-siswi yang seringkali dianggap belum memahami banyak hal tentang hidup, tapi hari itu, mereka mengajarkanku lebih banyak daripada yang aku kira.
Menggali Makna di Setiap Langkah Mereka
Pernahkah kita merasa, bahwa sebagai pendidik, kita lebih banyak belajar daripada yang kita ajarkan?
Bagi saya, menjadi seorang guru tidak hanya tentang mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi tentang membuka ruang bagi diri sendiri untuk belajar dari pengalaman yang saya berikan kepada siswa. Terkadang, pelajaran terbesar datang dari tempat yang tidak terduga seperti hari itu.
Saya mengajar di kelas yang penuh dengan semangat muda, yang tidak hanya terbatas pada pelajaran yang saya ajarkan, tetapi juga pada cara mereka melihat dunia.
Hari itu, saat satu siswa dengan percaya diri mengajukan pertanyaan yang tak terjawab oleh pelajaran apapun.
Saya menyadari bahwa terkadang, mereka memiliki perspektif yang lebih jernih dan mendalam tentang kehidupan daripada kita, orang dewasa yang telah dibebani dengan pengalaman dan rutinitas.
"Pak, kenapa kita harus selalu benar? Bukankah salah juga bisa mengajarkan sesuatu?" Pertanyaan itu datang dari seorang siswa yang biasanya cenderung diam di kelas.
Aku terpana, terdiam sejenak. Jawaban apa yang bisa kutawarkan untuk sebuah pertanyaan yang penuh makna seperti itu?