Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gerbong yang Mengantar Rindu, Cerita Mudik Paling Manis Bersama KAI

8 Mei 2025   18:20 Diperbarui: 9 Mei 2025   08:21 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KAI mencatat telah melayani 29.170.705 pelanggan selama masa Angkutan Lebaran 2025.(Dok. KAI)

Mudik dengan kereta api bukan sekadar perjalanan pulang, tapi juga kisah penuh rindu, refleksi, dan harapan. Inilah cerita tentang gerbong yang mengantar rindu seorang teman saya dan membawa lebih dari sekadar koper.

Ketika Rindu Bertemu Rel

Baru-baru ini, jutaan pemudik di Indonesia kembali memadati stasiun-stasiun menjelang Lebaran. Seorang teman saya, sebut saja namanya Ardi, termasuk salah satunya.

Tahun ini, dia memutuskan untuk mudik Lebaran menggunakan kereta api dan keputusan itu ternyata bukan hanya tentang moda transportasi, tapi tentang memilih cara pulang yang lebih manusiawi, lebih penuh cerita.

Tiket sudah ia pesan sejak jauh hari. Stasiun keberangkatan: Pasar Senen. Tujuan: Surabaya Gubeng. Sebuah perjalanan yang secara logika hanya menempuh ratusan kilometer, tapi secara emosi melintasi jarak yang jauh lebih dalam.

Soal mudik itu bukan soal jarak, tapi soal rindu yang mencari tempat untuk pulang. 

Cerita mudik seperti inilah yang membuat banyak orang merasa terhubung, karena sejatinya kita semua sedang dalam perjalanan menuju sesuatu yang bermakna.

Di Balik Kursi Bernomor: Bertemu Teman Satu Gerbong

Setelah memastikan semua barang bawaan lengkap, Ardi duduk di kursi 8A. Tepat di sebelah jendela. Tempat favoritnya setiap kali naik kereta. Katanya, ada sesuatu yang magis dari jendela kereta: ia tidak hanya menyuguhkan pemandangan, tapi juga memberi ruang untuk merenung.

Di kursi sebelahnya, duduk seorang bapak tua. Namanya Pak Warno. Ia membawa dua kantong plastik berisi ketupat dan rendang buatan istrinya. "Buat oleh-oleh cucu," katanya. Mereka langsung akrab. Mungkin karena punya tujuan yang sama: pulang. Pulang bukan sekadar ke rumah, tapi ke orang-orang yang menunggu dengan sabar.

KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Meningkat

Meskipun perjalanan Ardi mungkin terdengar seperti perjalanan biasa, sesungguhnya, ada banyak hal yang membuat perjalanan mudik tahun ini terasa istimewa. 

KAI Angkutan Lebaran 2025 telah melayani lebih dari 29 juta pelanggan, membuat setiap perjalanan lebih nyaman, lebih lancar, dan lebih tepat waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun