Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Berharap Dia Cinta Terakhirku

5 Maret 2023   22:18 Diperbarui: 5 Maret 2023   22:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis pagi di halte bis
Aku berhadapan muka dengan gadis cantik
Bertatapan mata dan aku tersenyum getir
Wangi parfumnya mirip dengan wangi parfum kekasihku

Mata bundar di balik cadar
Membawa aku kembali kepada kecewa
Pada masa silam yang kelam
Ketika wanita  pujaanku itu berdusta

Pergi tanpa pamit
Seolah aku bersalah
Padahal  hati kecilnya berkata lain
Tentang cinta diantara kami

Dia bermanis kata
Tetapi hati membeku
Aku berharap dia cinta terakhirku
Ternyata tidak

Waktu itu aku memberi segalanya
Perhatian dan rasa sayangku
Namun dia pergi tanpa pamit
Meninggalkan jejak luka

Sekarang wanita di hadapanku
Yang mirip mata bundarmya
Memanggil kembali semua perihal tentang kita
Tentang cintaku yang kau dustai

Aku hanya bisa tersenyum
Menerima kenyataan bahwa gadis kecil ini
Bukan dirimu
Dia telah membongkar masa lalu
Lalu dihamburkan di atas jalan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun