Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membongkar Egois

1 Maret 2023   19:50 Diperbarui: 1 Maret 2023   20:07 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak berlari kecil pada emaknya
Lantas menunjuk pada tangan kawannya
Meminta dibelikan barang yang sama
Lalu dia menangis

Setiap detik dirinya hanya memikirkan dirinya
Tak mau membagikan kepada teman
Apa yang dipunyainya

Seperti tanpa rasa
Setiap kali temannya meminta,
Ia tidak pernah membuka tangannya
Sementara temannya sudah berpalang tanah memintanya

Suatu kali ketika temannya meminta jajan padanya
Ia seringkali berlaku manipulatif
Pedis, katanya
Atau terkadang ia mengatakan
Suruh saja bapamu membelinya

Ketika temannya punya barang baru
Ia juga mengatakan aku juga punya
Lebih bagus dari punyamu

Di sudut rumah ia memanfaatkan temannya
Untuk meminta pada ibu temannya
Jika ia ingin memakan sesuatu yang ada di tangan temannya

Bocah kecil seperti air yang telah membeku
Lantas menjadi sebongkah batu
Sangat dingin dan mungkin juga mati rasa

Kali ini kau menangis keras
Temannya tak menghiraukan
Bukan karena tidak ingin membagi
Tetapi jajannya sudah habis dilahap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun