Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemuda dan Angin Senja

5 Februari 2023   17:44 Diperbarui: 5 Februari 2023   17:55 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit biru di atas sana.
Diterangi mentari pada senja.
Angin senja meniup sepoi dari pantai selatan.
Berkatalah ia pada pemuda.
"Ada berita baru dari selatan"

Pemuda di dekat jendela memberi senyum. "Ceritakan tentang dirimu saja padaku. Apakah engkau sudah tulus mengantar sang nelayan kembali ke darat. Sebab sudah banyak yang lupa daratan."

Angin sepoi berhembus  pergi. Lalu datang kembali. Menghampiri pemuda dekat jendela. Berkata pula ia pada pemuda di dekat jendela. "Ada yang lupa kuceritakan."

Pemuda itu tersenyum pula. "Saudaraku angin. Pergilah kepada orang-orang yang  pura-pura lupa ingatan. Katakan pada mereka sadarlah!"

Pemuda itu mengantar kepegian angin senja. Menatap lorong-lorong kota yang penuh intrik. Banyak yang lupa daratan dan pura-pura lupa sedang menari di lorong-lorong kota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun