Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Gerimis Dititipkan Doa

30 Januari 2023   11:33 Diperbarui: 30 Januari 2023   12:15 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada gerimis yang turun, ayah tuah menitip doa yang tak sempat terucap dari bibir orang-orang yang selalu melekatkan cangkul pada bahunya di bumi yang dipijaknya.

"Kiranya gerimis yang jatuh memasuki rongga-rongga tanah dan membasahi tidak hanya sebagian hamparan sawah. Biarkan gerimis terisi nutrisi yang cukup bagi tanaman gabah yang tertata di setiap petaknya".

"Kuharap gerimis merayu akar-akar gulma biar jinak. Dan ketika tangan-tangan pemilik cangkul memisahkan tanaman padi dan gulma, tidak banyak energi yang terkuras. Tenaga mereka sudah habis pada masa-masa penantian akan turunnya hujan yang sudah enggan turun di pertengahan bulan ini".

"Pada gerimis yang bertebaran di atas lahan. Kutitipkan mantra penguat batang dan pemencar akar. Kutaruh pula petunang batang. Semoga mantra, dan petunang menjadi penguat harapan biar bulir padi mencukupi hidup setahun".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun