Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Mudah Mengatasi Kesulitan Menuangkan Ide dalam Tulisan

28 Januari 2023   11:19 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:52 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa menulis itu susah. Pertanyaannya adalah apakah memang menulis itu susah? Jika memang menulis dianggap sebagai aktivitas yang sulit, bagaimana cara mengatasinya?

Sebenarnya anggapan di atas bisa diatasi dengan satu jawaban. Bahwa setiap orang mewajibkan dirinya sendiri untuk terus menulis. Orang lain itu tidak perlu memaksa seseorang untuk menulis. Sebab bagaimanapun pelaku utama menulis adalah penulis itu sendiri. Jadi, yang menentukan sulit atau tidaknya menulis adalah sejauh mana penulis bergulat dengan aktivitas menulisnya.

Semua hal di dunia tidak ada yang benar-benar mudah. Seseorang bisa naik sepeda itu karena "dipaksa". Konsekuensi beberapa kali jatuh dalam latihan itu adalah biasa. Tetapi semakin sering seseorang berlatih keseimbangan maka seseorang akan benar-benar mudah mengendarai sepeda.

Demikian halnya pula, ketika kita saat kecil dulu. Kita berjuang untuk bisa berjalan. Walaupun kita tidak bisa menampik keterlibatan orang tua untuk membimbing dan mendampingi. Sekarang kita bisa berjalan dan benar-benar mudah. Jadi jika menulis ingin benar-benar mudah, paksalah untuk menulis setiap hari. Jika mampu menulis setiap hari selama tiga bulan maka bukan tidak mungkin suatu saat kita mengalami apa yang disebut dengan kecanduan menulis.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada realita dimana penulis mengalami kesulitan untuk memulai menulis. Hal ini bisa saja disebabkan oleh karena persoalan psikologis. Takut jelek, takut salah, dan seterusnya. Untuk bisa mengatasinya hanya perlu disadari saja sebagai solusi agar keluar dari  situasi psikologis yang tidak menguntungkan ini. Biasakan diri untuk mengawali tulisan dengan prolog sederhana. Ini sebagai pintu masuk untuk paragraf demi paragraf berikutnya. Tidak ada cara lain untuk mengatasi kesulitan menulis selain dengan mulai melakukan.

Selain itu, kita tetap berusaha menikmati semua yang dikerjakan. Kesibukan itu bukan hambatan menulis. Kuncinya komitmen yang dijalankan dengan riang gembira. Jika ada orang beralasan sibuk lalu tidak menulis, hampir bisa dipastikan bahwa ketika banyak waktu luang pun juga tetap tidak menulis.

Terkadang ada keinginan agar kualitas tulisan kita bagus. Jangan takut dan cemas tentang ini. Sebab dorongan keinginan seperti ini akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Tentu juga harus belajar tanpa henti, mencari informasi, menonton YouTube, membaca, dan terus menulis. Hanya itu cara yang bisa dipraktikkan. Tidak ada yang instan.

Pertanyaannya adalah hal-hal apa saja yang bisa ditulis? Sebenarnya ada empat kunci menulis yang mudah

  • Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami. pengalaman hidup sehari-hari itu sumber tulisan yang subur. Kita akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan apa yang kita alami. Tinggal kita memilih aspek apa yang mau kita ceritakan. Yang kita tulis adalah apa yang kita alami sehari-hari. Tulis saja. Jangan takut salah atau jelek. Takutlah jika tidak menulis.
  • Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Nulis itu ya nulis. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikiran secara bebas. Terus saja menulis. Nah, selesai menulis atau karena sudah habis yang mau ditulis, tinggalkan dulu. Simpan di komputer. Jangan dibaca dulu. Cari suasana psikologis yang berbeda. Istilahnya endapkan dulu. Saat berbeda, misalnya nulisnya pagi, maka saat sore baru dibaca. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo, perbaiki. Sebelum mengunggah ke blog, baca ulang tulisan. Bisa sekali atau dua kali. Prinsipnya sederhana: meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan saya. Kenapa? Karena tulisan kita adalah jejak kita.
  • Menulis tentang perjalanan.  Ini juga jenis tulisan yang mudah dibuat. Kita semua sangat sering melakukan perjalanan. Nah, apa-apa yang kita lakukan di perjalanan bisa kita tulis.
  • Satu lagi kunci menulis yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu nyicil. Sedikit demi sedikit. setiap hari 3-5 paragraf. Tetapi yang paling penting adalah konsisten.

Aspek yang penting dari menulis itu adalah kemampuan mengeluarkan ide dan gagasan menjadi tulisan. Namun tidak berarti setelah tulis maka proses menulis berakhir. Tahap terakhir setelah menuangkan ide dalam kalimat adalah editing. Di sini tugas kita merapikan yang tidak runtut. Menyambungkan yang tidak nyambung. Jadi kalau saat menulis masih kacau tidak apa-apa. Nanti kita perbaiki saat editing.

Sumber: Tulisan ini adalah rangkuman materi dari narsum Prof. Dr. Ngainun Naim dan hasil diskusi Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI pada WAG KBMN PGRI 28.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun