Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Malam

14 Januari 2023   20:25 Diperbarui: 14 Januari 2023   20:56 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang cahaya besar telah pergi
Meninggalkan peluh yang membakar
Kain-kain basah telah mengering
Panggang dalam api keabadian yang terus berotasi

Kini gelap pekatnya malam
Membawa dingin menyapa tubuh
Musik hingar bingar terganti
Bunyi jangkrik dan desiran angin yang sepoi

Hanya kenikmatan yang di dalam genggam
Ditemani kesadaran
Menarik dan menghembus nafas perlahan halus
Lantas tenggelam dalam permenungan yang kian mendalam

Menemukan sudut-sudut peristiwa
Kait mengait
Membawa aku ke sini
Dalam hening

Siapa Aku dalam setiap peristiwa
Aku yang sombong atau aku yang selalu mencicipi kebencian
Atau aku sebagai sutradara dalam sandiwara hitam
Lantas aku sadar
Aku terlahir murni
Hanya diri seringkali menodai diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun