Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Separuh Baya di Setiap sudut Pagi

13 Januari 2023   06:56 Diperbarui: 13 Januari 2023   06:58 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di penghujung waktu
Manakala malam mulai perlahan pergi
Di timur,  cahaya pagi mulai merekah
Menyambut satu demi satu penghuni bumi

Lelaki paruh baya dengan kresek di tangannya
Menyapa satu demi satu penghuni rumah yang sudah terbangun
Menawarkan jajanan pagi
Mengais rejeki dari pintu ke pintu

Ada sejuta harap pada telaga hati
Semua barang dagangannya laris terjual
Mengetuk pintu
Melempar senyum

Pagi ini ada senyum di bibir
Kresek kosong tak lagi berisi
Jajan bawaannya tak ada yang tersisa
Langkah ringan pulang ke rumahnya

Berbeda dengan kemarin
Terlihat kristal-kristal tak sempat jatuh pada mata bundarnya
Sebab kresek masih tersisa separuh
Sementara perutnya mulai lapar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun