Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Skenario

10 Januari 2023   20:27 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:38 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adegan demi adegan dipertontonkan
Sebuah sandiwara  kepura-puraan dimainkan
Ditulis terperinci tetapi kau lupa menutup sela pada layar
Lantas aku bisa mengintip dapur kepura-puraanmu

Ingin menarik perhatian para penonton
Tetapi karena aku sudah melihat dapur cerita
Semua tangisan dan keseriusan membedah soal menjadi gosong
Lantas kau disorakin penonton

Naskah tak dapat lagi diganti
Semua proses sudah berjalan
Hanya nafas panjang terus dihembuskan
Karena adegan telanjang sudah mengganggu mata pikiran

Sang sutradara kecewa
Rencana berserakan di atas lantai
Lalu dibersihkan
Dibakar pada sampah kepalsuan

Yang tertinggal hanya abu kepasrahan
Menanti kapan harus melebur dalam tanah
Lalu apa yang tersisa?
Cerita kepalsuan yang gosong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun