Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bapak Ahmad Syaihu, Kirimanmu Telah Sampai

6 Januari 2023   13:13 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:57 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunyi telepon berdering di samping mejaku. Saya melihat ada nomor baru yang memanggil. Awalnya, saya ragu. Apakah saya harus menerima panggilan tersebut atau tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima telepon.

Seorang pria dengan ramah menyapa saya dari balik telpon. Dia memperkenalkan dirinya dan menanyakan identitas saya untuk memastikan apakah saya merupakan orang yang dicantum pada alamat paket.

Pria yang menghubungi saya melalui telpon merupakan pegawai pos kecamatan. Di ujung telpon, pegawai pos memberitahukan maksud dan tujuan dia menelponku. Ada paket dari Surabaya.

Menyebut ada paket dari Surabaya, saya langsung teringat sama bapak Ahmad Syaihu. Bapak Ahmad pernah memberitahukan ke saya melalui pesan WhatsApp perihal dua buku yang ingin dihadiakan kepada saya plus alamat lengkap tujuan pengiriman.

Kembali kepada pembicaraan dengan pegawai pos tadi. Dalam percakapan, saya memberitahukan kepada pegawai pos bahwa saya sendiri yang akan ke kantor untuk mengambil paket tersebut.

Kemarin saya sudah mengambil kiriman tersebut dan telah membukanya. Saya sangat bahagia karena ada dua buku yang telah dikirim oleh Bapak Ahmad. Kedua buku ini sangat berkaitan dengan bakat dan minat saya dalam menulis di Kompasiana.

Buku pertama yang saya lihat adalah buku dengan judul: Jiwa-jiwa yang Cendayan. Buku ini berisi kumpulan puisi kehidupan yang ditulis langsung oleh Ahmad Syaihu. Buku dengan tebal 110 halaman ini diberikan kata pengantar oleh seorang pemimpin redaksi ternama. Suatu hal yang istimewa bagi saya tentunya.

Dokpri
Dokpri

Buku kedua berjudul: Menyemai Renjana, Memendar Senjana. sebuah buku antologi Ungkapan perasaan dan doa guru semasa korona. Buku setebal 916 halaman ini merupakan hasil karya dari 111 guru Indonesia yang dikuratori sendiri oleh Bapak Syaihu. Sebuah mahakarya yang luar biasa pula.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun