Segelas kopi yang disuguhkan
Seteguk demi seteguk kau habiskan
Kau cecap manisnya gula
Kau telan pahitnya kopi
Kau hirup aromanya pula
Kau tinggalkan gelas di atas meja
Lalu kau pergi dengan senyum bahagia
Tanpa sepatah kata untuk pamit
Atau juga tanpa pesan kau tinggalkan
Kubiarkan gelas kopimu tergeletak di atas meja
Sebab aku ingin menanyakan
Mengapa ampasnya ditinggalkan di dasar gelas
Tanpa usaha untuk membersihkannya
Ketika dirimu kembali di hadapanku
Aku menanyakan dengan segala kerendahan hati
"Ampas tak berguna", jawabmu.
Aku diam
Dalam diam ada penilaian
Terkadang kita ambil senangnya
Meninggalkan ampas bagi yang lain
Tersenyum dengan kenikmatan diri
Menyisahkan sengsara bagi sesama