Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Kegelapan

18 Desember 2022   21:24 Diperbarui: 18 Desember 2022   21:30 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku di dalam kegelapan

Tanpa lampu

Hanya ditemani ketakutan.

Kepada saudara kegelapan: "Kuucapkan selamat malam. Ada apa denganku sampai aku menolak kehadiranmu. Kuanggap dirimu serem. Mengapa dikau memeluk erat tubuh ini sampai aku tak dapat melihat? Apakah kekasihku masih cantik seperti tadi siang?Apakah dirimu bergandengan mesrah dengan para setan berkeliaran sampai bulu kudukku berdiri?"

Kepada kegelapan malam:  "Mengapa setan-setan kau ajak menari-nari di sampingku? Ataukah ini semua permainanmu agar diri ini tak berkutik. Pikiran jernihku kau halangi lantas kau memberi ruang imajinasiku  bermain-main dengan leluasa? Berikan jawabannya sekarang sebab aku takut"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun