Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maafkan Aku, Bukan Salahmu!

1 September 2022   12:01 Diperbarui: 1 September 2022   17:10 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati ini merasa muak mendengar kelakarmu. Tak hanya  suaramu, tatapan matamu juga menoreh luka pedih pada jiwa terdalamku. Aku tak tahu mengapa rasa muak dan pedih perih datang tak diundang. Bagai pencuri menyusup di tengah malam suntuk mengganggu kenyaman tuan rumah.

Kadang aku menjauh demi menghindar diri dari suaramu yang mengorek sakit pada gelindang telinga hati. Aku tak mampu menatap matamu karena pada tatapanmu kau pasang pisau tajam yang menyayat. Kemanapun engkau pergi asalkan berlalu di hadapanku, rasa itu kembali menggerogoti hati ini.

Dalam hening sepi, tatapan dan suaramu selalu hadir melumat habis rasa sukmaku. Hati  terus tersayat dan dada sesak terhimpit rasa benci. Aku tahu kau tak melakukan kesalahan sedikItpun padaku.

Pada suatu senja takala mentari mulai bersembunyi malu di balik layar gunung. Aku membawamu dalam hening sepi yang mendalam. Membayangkan kembali wajahmu dan mendengarkan kembali suaramu. Adakah suara dan wajahmu berada di dalam memori masa laluku? Aku menelusuri lorong-lorong kehidupan masa laluku. Aku menemukan engkau dalam diri sahabatku yang mirip suara dan tatapanmu. 

Dalam kesadaran, aku hanya bisa menyampaikan maafku karena sebenarnya ini bukan salahmu. Ini kesalahan memoriku yang belum tersembuhkan dari luka yang tertanam sangat dalam  pada hati. Maafkan aku, karena  engkau ternyata hanya mirip suara dan tatapan sahabatku yang telah membawa pergi pujaan hatiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun