Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Guru - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kolam Berlabuh Hatimu

2 Agustus 2022   13:54 Diperbarui: 2 Agustus 2022   13:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.republika.co.id

Menghadap badan ke laut bagai pantai menanti datangnya ombak

Saat-saat perpisahan mendekat

Mungkin saja jam sudah  enggan berputar

Dikala kapal menyentuh pinggir-pinggir kolam tol laut berlabuh

Saat ini, aku rela engkau pergi tetapi sebenarnya  aku melakukan itu secara terpaksa

Sebentar-sebentar menengok hati bertanya apakah rasa ini juga rasamu

Memandangmu pasrah laksana pantai memandang  riak-riak ombak

Saat kakimu terlepas dari daratan hanya rasa yang bicara

Kristal-kristal kecil di pelupuk matamu menggelitik kepedihan

Aku tersenyum asam dan memandang sepertinya tak mampu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun