Mohon tunggu...
Evita Yolanda
Evita Yolanda Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Daftar Kekeliruan Tindakan Medis dalam Adegan Sinetron Tanah Air

10 Juni 2018   10:14 Diperbarui: 10 Juni 2018   21:05 7076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sinetron (tangkap layar). Sumber: rctimobile.com

Metode seperti mengisap bisa dari luka, menyayat atau menusuk area luka, mengikatnya dengan kencang, atau mengoleskan apa pun telah terbukti berbahaya, baik bagi korban maupun penolong.

Mengisap bisa ular seperti di sinetron, selain tidak efektif, justru menimbulkan risiko penyebaran bisa ular kepada penolong. Bagaimana jika pemirsa meniru adegan ini pada kasus gigitan ular, lalu terjadi perburukan kondisi pada korban atau penolong? Hmm.

Imobilisasi dengan bidai dan bebat tekan. Sumber: iamat.org/Dr. David J. Williams
Imobilisasi dengan bidai dan bebat tekan. Sumber: iamat.org/Dr. David J. Williams
Dalam menangani serangan ular, banyak rambu-rambu yang harus ditaati. Bahkan jika ular sudah mati, kita tetap sangat berhati-hati. Ular tetap dapat menyerang bahkan dalam kondisi kepala terputus.

4. Adegan timbul-hilang penyakit yang ajaib

Seorang aktris disabotase oleh saudara tirinya akibat perebutan harta warisan. Sang aktris tertabrak mobil, kepalanya terbentur dengan keras. Saat dirawat di rumah sakit, sang aktris tiba-tiba lupa segalanya.

Setelah mengalami amnesia berkepanjangan, suatu saat sang aktris kepalanya kembali terbentur. Ia sembuh dari amnesianya, dan ingatannya kembali dengan sempurna.

Kenyataannya:
Ini termasuk tidak akuratnya fenomena yang digambarkan di sinetron. Seseorang yang mengalami amnesia butuh waktu dan usaha untuk mengembalikan ingatannya.

Penyembuhan terjadi bertahap, sedikit demi sedikit, dibantu oleh keluarga dan terapis. Resolusi tidak terjadi secepat itu, dan tidak dengan cara memberi benturan kepada kepala pasien.

Masih banyak adegan timbul-hilang penyakit yang sering ditemui di sinetron, seperti kanker stadium akhir, operasi mata, dan lain-lain.

5. Perban dahi yang legendaris

Perban dahi yang legendaris. Sumber: daebakstark01.blogspot.com
Perban dahi yang legendaris. Sumber: daebakstark01.blogspot.com
Ini serupa dengan iklan berslogan "apa pun makanannya, minumnya teh botol s****." Terlepas dari jenis dan letak traumanya, perban ini wajib hukumnya dipasang di kepala aktor dan aktris. Kalau yang ini tentu pembaca juga tahu yaa. Hehe.

Stop korban sinetron
Televisi masih menjadi media yang banyak dikonsumsi oleh sebagian kalangan. Diperlukan komitmen untuk melanggengkan program berkualitas di dalamnya. Masyarakat yang terdidik tentu lebih bisa menalar dan menyaring konten. Namun, bagaimana dengan yang lain?

Tapi tunggu dulu, ternyata ada juga tokoh terdidik yang mengadopsi adegan sinetron.

Jangan sampai jatuh lagi korban seperti itu, dimana mobil sang "korban" menabrak tiang, diberitakan dahi bengkak sebesar bakpao, gegar otak terancam amnesia, lalu dirawat di ruang biasa dengan selang dan kabel yang tidak terhubung ke mesinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun