Mohon tunggu...
Viona aminda
Viona aminda Mohon Tunggu... Freelancer - Life long learner

United nations colleague media, A mother to amazing son.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi Membuat Teknologi Digital Berkembang Pesat

23 Juni 2021   03:00 Diperbarui: 23 Juni 2021   03:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begini cara pandemi dapat memberi perempuan lebih banyak peluang dalam teknologi digital.

Pandemi telah menghambat perempuan di Asia dalam banyak hal, tetapi mungkin juga memberikan peluang untuk memperluas peluang dalam teknologi digital.

COVID-19 telah memicu pergeseran besar-besaran untuk penggunaan teknologi digital dalam pekerjaan, pendidikan, dan aspek kehidupan lainnya.

Kebijakan sensitif gender diperlukan untuk memastikan bahwa perempuan juga mendapatkan manfaat dari perubahan ini.

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan kepada kita bagaimana dunia dapat berfungsi menggunakan infrastruktur digital yang berkembang pesat.

Kami belajar bahwa kerja jarak jauh bisa efektif, fintech bisa digunakan di negara berkembang, dan orang bisa menerima pendidikan dari jarak jauh menggunakan teknologi.

Jauh sebelum COVID-19, perempuan tertinggal secara sosial dalam penggunaan teknologi.

Sayangnya, meskipun penggunaan teknologi meningkat, pandemi ini tidak mempersempit kesenjangan gender digital. Namun, hal itu menunjukkan kepada kita bahwa perubahan pada cara kita bekerja, menabung, belajar, dan berjejaring dapat tertanam dalam kehidupan perempuan melalui kebijakan cerdas yang peka akan gender.

Alasan di balik kesenjangan gender digital bermacam-macam. Rendahnya keterwakilan perempuan di industri teknologi karena kurangnya akses ke sumber daya digital, kurangnya keuangan, dan anggapan bahwa sektor teknologi adalah domain yang maskulin untuk berkontribusi terhadap hal ini.

Di seluruh Inggris Raya, kepemimpinan wanita di sektor teknologi rata-rata hanya 5%.
Di negara berkembang, wanita 20% lebih kecil kemungkinannya untuk menggunakan internet seluler atau memiliki smartphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun