Mohon tunggu...
Evi Lia Novita
Evi Lia Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas di Indonesia

be better if you want go to go be your self.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3 Alasan Siswa Takut PTM

14 Januari 2022   21:30 Diperbarui: 14 Januari 2022   21:37 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia sejak tahun 2020 membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat Indonesia di segala bidang. Salah satu dampak besar yang membawa perubahan terhadap kebiasaan masyarakat adalah sekolah. Aktivitas sekolah yang pada umumnya diselenggarakan secara tatap muka dengan melibatkan interaksi antara guru dan murid harus dialihkan menjadi interaksi melalui media elektronik berbasis aplikasi conferences. Perubahan ini membentuk mental dan pola pikir dikalangan guru dan juga murid. Efek yang paling besar terjadi dalam diri siswa yang mana mereka menjadi terbiasa melakukan pembelajan jarak jauh melalui online dan bisa dilakukan dimana pun. Hal ini membentuk kebiasaan yang berbeda dari sebelumnya dan justru menimbulkan beberapa problema dalam diri siswa diantaranya:

  • Takut Akan Lingkungan Baru di Sekolah

PTM membuat siswa menjadi lebih sering melakukan kegiatan pembelajarannya di sekolah hal ini membuat mereka merasa harus beradaptasi kembali dengan lingkungan sekolahnya terlebih bagi siswa -- siswi yang baru dan belum mengenal lingkungan sekolahnya dengan baik. Kebanyakan di antara mereka takut jika tidak berhasil beradaptasi sehingga tidak memiliki teman di sekolah dan menjadi anak yang penyendiri sehingga sulit berkembang. 

  • Cemas Pada Sistem Pembelajaran yang Dilakukan Secara Tatap Muka 

Pembelajaran Daring lebih banyak menggunakan media sosial dan mempermudah pola pengajarannya melalui sistem dan aplikasi pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan pembelajaran Luring lebih menerapkan sistem pembelajaran face to face antara guru dengan murid dan murid dengan murid. Perbedaan ini membuat kebanyakan siswa merasa cemas jika metode pembelajaran Luring lebih sulit dibanding dengan pembelajaran Daring sehingga mereka takut jika terkesan belum mampu menyerap pelajaran yang diberikan dengan baik.

  • Takut Akan Peraturan yang Diterapkan Guru Ketika Luring

Apabila dalam pembelajaran Daring para siswa lebih banyak berinteraksi dengan guru melalui media online dengan segala bentuk tugas dan ujian yang diberikan berbeda dengan pembelajaran Luring yang lebih menekankan pada sistem penugasan dan ujian secara offline seperti sebelum pandemi melanda. Hal ini kebanyakan membuat para siswa takut akan aturan baru yang ditetapkan oleh guru padahal ketidaksiapan itu masih ada dalam diri setiap siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun